SISTEMATIKA DAN CONTOH
LKS
Mata Kuliah Menulis LKS
Dosen Noor Cahaya,
M.Pd.

Oleh
Kelompok 6:
1.
Dita Aprillia NIM A1B114012
2.
Sukma Ramadhan NIM A1B114058
3.
Andrie Kurnia R NIM A1B114065
4.
Hayatun Nufus NIM A1B114073
5.
Dewi Herliani NIM
A1B114068
6.
Ikhsan Ramadhani NIM
A1B114081
7.
Yeni NIM
A1B114102
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan makalah Menulis LKS yang berjudul sistematika dan contoh LKS. Sholawat dan
salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Menulis LKS di
semester 6. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada ibu Noor
Cahaya, M.Pd., dan kelompok yang sangat membantu untuk menyelesaikan makalah
ini.
Kesempurnaan
hanyalah milik Allah SWT, oleh karena itu dengan kerendahan hati. Penulis
bersedia menerima kritik dan saran. Namun demikian, penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kelompok dan umumnya bagi pembaca.
Banjarmasin, 09 April 2017
Penyusun
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................
3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat ............................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LEMBAR
KERJA SISWA (LKS) ........................................................ 4
2.2
CIRI-CIRI LEMBAR KERJA LKS (LKS) ..................................................................... 4
2.3 FUNGSI,
TUJUAN, DAN MANFAAT LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) ................ 4
2.4
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MEDIA LKS ................................................. 5
2.5 SISTEMATIKA
PENULISAN LKS ............................................................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1
Simpulan……………………………………………………………………………………...15
3.2 Saran ……………………………………………………………………………………..15
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………………………………16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Lembar
Kerja Siswa sebagai media pembelajaran dapat digunakan untuk menguji kemampuan
dan pemahaman siswa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Karena di dalam
Lembar Kerja Siswa LKS kurang lebih 90 % dari isi keseluruhan buku adalah
soal-soal. Baik pilihan ganda maupun soal isian yang tidak tersedia jawabannya.
10% sisanya terdiri dari rangkuman pokok pembahasan secara singkat. Dengan
menggunakan LKS guru tidak lagi harus bersusah-susah untuk mengumpulkan
soal-soal atau pertanyaan. Dengan media itu guru hanya dituntut fokus
memberikan pemahaman materi ajar yang telah ditentukan secara maksimal. Untuk
evaluasi maupun tes hasil belajar, guru cukup menginformasikan dan mengarahkan
terhadap soal-soal yang telah tersedia di dalam LKS. Karena
kurang lebihnya LKS berperan sebagai pemandu siswa dalam melaksanakan tugas
belajar baik secara idividu maupun kelompok.
LKS sebagai
turunan dari konsep besar menjawab pertanyaan. Dengan menggunakan LKS berarti
memfasilitasi siswa dapat menjawab soal-soal tentang mata pelajaran yang telah
dipelajari. Dengan adanya LKS siswa dapat memahami materi pelajaran secara
keseluruhan dengan lebih mudah. Karena menjawab soal-soal dalam LKS sama halnya
dengan mempelajari tentang suatu hal secara berulang-ulang. Tentunya siswa akan
memahami secara mendalam. Menjadikan LKS sebagai instrumen kegiatan belajar
mengajar merupakan strategi yang efektif untuk melatih ingatan siswa dalam
menguasai materi pelajaran.
Menjawab
pertanyaan merupakan kunci belajar.
Secara praktis, LKS biasanya digunakan setiap akhir penyampaian suatu materi
ajar. Baik dengan dijawab secara langsung di kelas maupun dijadikan pekerjaan
rumah.
1.2
Rumusan masalah
a. Bagaimana
sistematika menulis LKS?
b. Bagaimana
contoh buku LKS?
1.3
Tujuan
a. Mengetahui
sistematika menulis LKS
b. Mengetahui
contoh buku LKS
1.4
Manfaat
a. Memberikan
informasi mengenai sistematika menulis LKS
b. Untuk
dapat bahan acuan dalam dalam menulis LKS
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LEMBAR
KERJA SISWA (LKS)
Lembar
Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara
umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana
pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar kerja
siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal
(pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat
baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik
dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan
pengembangan.
LKS
merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan
secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media
grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Paling tidak
LKS sebagai media kartu. Sedangkan isi pesan LKS harus memperhatikan
unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki materi dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan
sebagai stimulus yang efisien dan efektif. (Hidayah, 2007:8). Melalui LKS guru
menyuruh siswa untuk menjawab soal-soal yang telah tersedia setelah menaikkan
materi pokok tertentu. Baik secara personal maupun kelompok.
2.2 CIRI-CIRI LEMBAR KERJA
LKS (LKS)
Adapun ciri-ciri LKS adalah sebagai
berikut:
a. LKS hanya terdiri dari beberapa
halaman, tidak sapai seratus halaman.
b. LKS dicetak sebagai bahan ajar yang
spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat pendidikan tertentu.
c. Di dalamnya terdiri uraian singkat
tentang pokok bahasan secara umum, rangkuman pokok bahasan, puluhan soal-soal
pilihan ganda dan soal-soal isian.
2.3 FUNGSI, TUJUAN, DAN MANFAAT LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Secara
konseptual LKS merupakan media pembelajaran untuk melatih daya ingat siswa
terhadap pelajaran-pelajaran yang telah didapat di dalam kelas. LKS juga dapat
dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan
suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya
dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar.
Selain
itu juga LKS dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala yang
statusnya tidak formal. Guru dapat menggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan
siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan.
Adapun
menurut (Soekamto), LKS berfungsi di antaranya sebagai berikut:
a. Menyusun materi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
b. Menyusun langkah-langkah belajar
untuk memudahkan proses belajar siswa
c. Memberikan tugas belajar siswa
secara terpadu.
Menurut Akhyar dan Musta’in LKS dapat
berfungsi sebagai: (1) Alat bantu belajar siswa. (2) Sebagai dokumen berharga
bagi guru untuk mengetahui tugas murid
yang bersangkutan.
Tujuan
penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Memberi pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
2. Mengecek tingkat pemahaman peserta
didik terhadap materi yang telah
disajikan.
3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit
disampaikan secara lisan.
Manfaat
yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Mengaktifkan peserta didik dalam
proses pembelajaran.
b. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
c. Melatih peserta didik dalam menemukan dan
mengembangkan keterampilan proses.
d. Sebagai pedoman guru dan peserta
didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
e. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi
yang dipelajari melalui kegiatan
belajar.
f. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang
konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
2.4
KEUNGGULAN DAN
KELEMAHAN MEDIA LKS
A. Keunggulan
a.
Dari aspek penggunaan: merupakan media
yang paling mudah. Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus
menggunakan alat khusus.
b.
Dari aspek pengajaran: dibandingkan
media pembelajaran jenis lain bisa dikatakan lebih unggul. Karena merupakan
media yang baik dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta
dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan
argumentasi yang realistis.
c.
Dari aspek kualitas penyampaian pesan
pembelajaran: mampu memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi, gambar dua
dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.
d.
Dari aspek ekonomi: secara ekonomis
lebih murah dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya.
B. Kelemahan
a.
Tidak mampu mempresentasikan gerakan,
pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara
berurutan;
b.
Sulit memberikan bimbingan kepada
pembacanya yang mengalami kesulitan memahmi bagian-bagian tertentu;
c.
Sulit memberikan umpan balik untuk
pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau
pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam;
d.
Tidak mengakomodasi siswa dengan
kemampuan baca terbatas karena media ini ditulis pada tingkat baca tertentu;
e.
Memerlukan pengetahuan prasyarat agar
siswa dapat memahami materi yang dijelaskan. Siswa yang tidak memenuhi asumsi
pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami;
f.
Cenderung digunakan sebagai hafalan.
Ada sebagaian guru yang menuntut siswanya untuk menghafal data, fakta dan
angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan hanya untuk alat
menghafal;
g. Kadangkala
memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban
kognitif yang besar kepada siswa;
h. Presentasi satu
arah karena bahan ajar ini tidak interaktif sehingga cenderung digunakan dengan
pasif, tanpa pemahaman yang memadai.
2.5 SISTEMATIKA PENULISAN LKS
Langkah-langkah
menyusun LKS adalah sebagai berikut.
1. Analisis kurikulum untuk menentukan
materi yang memerlukan bahan ajar LKS.
2. Menyusun
peta kebutuhan LKS.
3.
Menentukan judul-judul LKS.
4.
Penulisan LKS.
a)
Rumusan
kompetensi dasar LKS diturunkan dari buku pedoman khusus pengembangan silabus. Kompetensi
dapat dirumuskan dengan mengacu dari kurikulum yang dipakai, guru langsung
mencantumkan kompetensi yang ada pada kurikulum dan perangkat pembelajaran ke
dalam LKS.
b)
Menentukan
alat penilaian. Penilaian perlu dilakukan dalam setiap
pembelajaran, maka sangat perlu dalam LKS dicantumkan alat penilaian yang
digunakan. Penilaian ditentukan sesuai kebutuhan serta bentuk dan tujuan dari
penggunaan LKS .Perhatikan juga apakah perlu adanya pre-test atau tidak jika
ada tentu harus dicantumkan pada awal pada struktur LKS tersebut nantinya.
c)
Menyusun
materi. Penyusunan
materi jelas harus dilakukan dengan mengacu pada materi dan hal-hal apa saja
yang harus disampaikan. Materi ditulis diambil dari sumber belajar yang telah
ditentukan sebelumnya. Perlu diperhatikan juga seberapa dalam materi harus
dicantumkan dalam LKS, jika menggunakan sumber belajar lain seperti buku teks
pelajaran atau lainnya maka materi yang dicantumkan dalam LKS dapat secara umum
dan informasi tambahan yang tidak terdapat dalam sumber belajar lain yang
digunakan.
d) Menyusun
Struktur LKS. Struktur bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) harus sangat
diperhatikan, ini berkaitan dengan bagaimana kemudahan dalam menggunakan LKS
tersebut nantinya. LKS harus disusun secara baik, urut, dan tidak menimbulkan
kebingungan dalam penggunaannya. Struktur bahan ajar LKS harus disusun urut
yang setidaknya terdiri atas 6 komponen yaitu judul, petunjuk belajar,
kompetensi, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian
Struktur
LKS secara umum adalah sebagai berikut:
·
Judul, mata pelajaran, semester, tempat
·
Petunjuk belajar
·
Kompetensi yang akan dicapai
·
Indikator
·
Informasi pendukung
·
Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
·
Penilaian
Ada
dua macam lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dalam pembelajaran di
sekolah.
1. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.
Lembar kerja
siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi
pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk
menyampaiakn pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai
untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu,
berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta
didik.
2.
Lembar
Kerja Siswa Berstruktur.
Lembar kerja siswa berstruktur
memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing
peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau
sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada
LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan
peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi
semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa.
Rumaharto
(dalam Hartati, 2002:22) menyebutkan bahwa LKS yang baik harus memenuhi
persyaratan konstruksi dan didaktik. Persyaratan konstruksi tersebut meliputi
syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat,
kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat
guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna LKS yaitu peserta didik
sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut haruslah memenuhi
asas-asas yang efektif
Lembar kerja dapat digunakan sebagai
pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin,
bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan belajar
mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep
baru) atau pada tahap penanaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep).
Pemanfaatan lembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan
untuk mempelajari suatu topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang
topik yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya yaitu penanaman konsep
Berikut dicantumkan beberapa format
dari LKS.
RANGKUMAN
MATERI DAN LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra
Indonesia
Kelas/Semester : 7/1
Guru :
Retno Utami, S.Pd.
Nama Siswa/Kelas : ................................................................................................
Kompetensi
Dasar
3.1 Menemukan makna kata tertentu
dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan
melalui kegiatan membaca memindai.
3.2 Menyimpulkan isi bacaan setelah membaca 200 kata per
menit.
A. Membaca Teks
Budaya Antri, Mengapa Tidak?
“On line, please!”
“On line, please!”
Demikian berkali-kali
terdengar suara petugas di loket pengurusan visa. Entah sampai kapan
kita bisa menanamkan etos disiplin. Jalanan macet, birokrasi semrawut,
loket-loket pembayaran berjubel berdesak-desakan, semua semakin parah hanya
karena kita tidak mempunyai etos disiplin. Padahal kita telah
mengimpor prasarana baru untuk menumbuhkan disiplin. Sering kita lihat
dibangunnya jalan tol, dibukanya restoran-restoran Amerika, bank-bank asing,
dan supermarket yang diharapkan di tempat-tempat itu kita dilatih antri,
dilatih sabar, dan dilatih menghormati hak azasi orang lain. Ironisnya,
kalangan elit yang notabene terpelajar dan tahu aturan
malah menyumbangkan perannya sebagai agen ketidaktertiban antri, meskipun
yang dominan
tetap masyarakat bawah. Untuk kelompok papan atas, uang tidak menjadi masalah,
di kalangan akar rumput justru uang paslah persoalan urgen
yang menyebabkan mereka tidak tertib. Pemandangan bergerombol,
berdesak-desakan, dan sikut-sikutan
masih sering kita lihat di tempat-tempat umum. Coba kita tengok bus kota
kita. Sampai saat ini, kita belum bisa menemukan pemandangan tertib antri
penumpang bus.
Yang tidak bisa diabaikan berkaitan dengan
budaya antri ini adalah petugas pelaksana pelayanan publik, baik itu petugas
jaga loket penjualan karcis, atau yang sejenisnya, termasuk petugas security.
Terkadang banyak orang tidak mau antri karena sikap dan ulah mereka yang berat
sebelah hanya karena umur, status sosial, kemampuan ekonomi, dan tinggi
rendahnya pendidikan. Tentu kebiasaan seperti itu akan mendorong masyarakat
untuk tidak mematuhi budaya antri. Dan bisa jadi keadaan inilah mungkin yang menjadi
pangkal tidak dimilikinya etos disiplin dalam masyarakat kita.
Dalam zaman modern ini terlebih di era millenium ini tidak berlaku
lagi budaya harap maklum. Semua mempunyai tanggung jawab sendiri, tidak ada deferensiasi
karena sebab apapun. Yang datang terlambat harus berdiri di belakang antrian.
Memang ada perkecualian dalam setiap ketentuan. Tetapi kalau perkecualian itu
lebih besar daripada yang semestinya, itu berarti preseden buruk.
Bukan
polisi yang salah bila lalu lintas semrawut
dan orang saling berebut. Bukan pemerintah yang keliru bila masyarakat tak
bisa patuh. Tapi kita. Satu per satu dari kita harus introspeksi agar menjadi
makhluk yamg disiplin. Satu per satu dari kita perlu mendapat penghormatan
sambil tidak lupa menghormati sesama kita setinggi-tingginya. Sangat mungkin
terjadi disiplin nasional akan menjadi acuan penghormatan kita. Baik kepada
undang-undang, kepada diri kita sendiri, maupun terhadap masyarakat secara
nasional. Mengapa kita tidak bisa mengambil pelajaran atas budaya disiplin,
dalam hal ini budaya antri, dari negara tetangga kita yang sudah maju, misalnya
Jepang dan Singapura. Di sana masyarakat sudah terbiasa antri. Tidak umpel-umpelan, meskipun sudah
membayar barang obralan, toh mereka tetap antri sampai berekor panjang.
Kalau sampai kapan pun
kita tidak bisa tertib, alangkah memalukan. Kedudukan kita dalam keluarga
bangsa-bangsa ditentukan oleh kemampuan kita untuk disiplin menghormati orang
lain. Kita tidak bisa terus-menerus liar berebutan. Memang di sinilah tantangan
yang sedang kita hadapi dan masih memerlukan norma-norma baru.
Tetapi
cobalah kita berandai-andai membangun norma-norma baru yang lebih unggul, lebih
relevan
dengan zaman dan lebih memuliakan manusia sebagai mahkluk yang berbudaya.
Dengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik
kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing tahu diri,
akhirnya masyarakat juga tahu diri. Kalau kita satu per satu sadar akan
pentingnya budaya tertib dan disiplin, bangsa kita pun akan sadar disiplin
nasional.
Dikutip dengan beberapa perubahan
Suara Hidayatullah, 12/VIII/April, 2006
Tugas
A.
Carilah makna kata-kata sulit berikut ini di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia
1. Visa :
2. Birokrasi :
3. Etos :
4. Prasarana :
5. Elit :
6. Notabene :
7. Agen :
8. Dominan :
9. Urgen :
10. Sikut-sikutan :
B.
Pilihlah
5 kata dari kata-kata di atas, kemudian buatlah 5 kalimat menggunakan kata-kata
tersebut.
C.
Berikan
pendapatmu terhadap budaya antri di kalangan siswa SMP YPK saat ini.
D.
Buatlah
sebuah kalimat kesimpulan berdasarkan wacana di atas!
E.
Buatlah
ringkasan dari wacana di atas.
Contoh 2
RANGKUMAN
MATERI DAN LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester : 7/1
Guru :
Retno Utami, S.Pd.
Nama Siswa/Kelas : ………………………………………………………………
Kompetensi Dasar:
2.2 Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta
menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana.
2.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik,
dan benar.
MENULIS TEKS PENGUMUMAN
Pemberitahuan atau penyebaran informasi mengenai
suatu hal atau kegiatan biasa dikenal dengan pengumuman. Pengumuman dapat
disebarkan melalui beragam media, misalnya televisi, radio, surat edaran,
memasangnya di papan pengumuman, memasangnya di media cetak seperti surat
kabar, atau majalah.
Agar kamu
dapat menulis pengumuman dengan baik dan bermakna, kamu akan melakukan
serangkaian aktivitas berikut: (1) dapat membaca beragam contoh pengumuman, (2)
mendiskusikan isi pengumuman, (3) menulis teks pengumuman, dan (4) menilai teks
pengumuman yang kamu tulis.
1.
Membaca Contoh Beragam Teks Pengumuman
Beragam contoh pengumuman dapat kita lihat
setiap hari. Coba kamu amati dengan saksama beberapa contoh teks pengumuman
berikut ini!
Contoh 1
Pengumuman
Pemenang Kuis Egg Bo
1. Nur Rochman, Yogyakarta
2. Yayat Ahmad Hidayat, Ciamis
3. Esa Hergatama, Tangerang
Untuk pemenang yang tinggal di wilayah Jakarta
dimohon mengambil hadiahnya di Promosi XY-Kids Gedung Guna Elektro Lt 2, Jl.
Arjuna utara No.50, Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11510, Telepon: (021) 56662153,
5662734, Fax: (021) 5634426. Sedangkan bagi pemenang yang tinggal di luar
wilayah Jakarta, hadiah akan dikirim ke alamat yang tertulis di kartu pos yang
dikirim pemenang.
(Toys Rus, XY KIDS Edisi 05/1/29 September--12
Oktober 2003)
Contoh 2
PENGUMUMAN
Kepada:
Kru Star FM dan Masyarakat Umum
Untuk mengembangkan kemampuan di bidang
kepenyiaran, Manajer Star FM akan mengadakan pelatihan singkat kepenyiaran
kepada para kru Star FM dan kepada masyarakat yang berminat.
Pelatihan akan dilaksanakan pada
Hari :
Rabu, 12 Mei dan Kamis 13 Mei 2010
Pukul :
14.00—15.00 WIB.
Kru dan masyarakat yang berminat mengikuti
pelatihan ini dimohon segera mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikan
formulir tersebut paling lambat tanggal 10 Mei 2010.
Manager Operasional Star FM
Contoh 3
PENGUMUMAN
Diumumkan kepada para siswa kelas VII SMP Sinar
Mulia yang telah ditunjuk menjadi petugas upacara Hari Pendidikan Nasional
2010, diharap berkumpul di lapangan upacara pada hari Senin,1 Mei 2010 pukul
08.00 tepat, untuk melaksanakan gladi bersih persiapan upacara Hari Pendidikan
Nasional 2010. Dimohon semua hadir tepat waktu.
Pembina Osis
2.
Mendiskusikan Isi Pengumuman
Setelah membaca tiga contoh pengumuman tersebut,
diskusikanlah hal-hal berikut!
Aspek yang didiskusikan
|
Contoh 1
|
Contoh 2
|
Contoh 3
|
Siapakah yang mengumumkan?
|
|||
Kepada siapa pengumuman itu ditujukan?
|
|||
Apakah isi pengumuman tersebut?
|
|||
Apa tujuan utama pengumuman itu?
|
|||
Adakah kata-kata sulit dalam pegumuman Itu
yang tidak dipahami?
|
Untuk menambah wawasanmu tentang pengumuman, bacalah informasi berikut!
a.
Pengumuman
adalah pemberitahuan atau penyebaran informasi mengenai suatu hal
atau kegiatan kepada khalayak umum.
b.
Oleh karena ditujukan kepada khalayak umum, bahasa pengumuman
harus jelas,
lugas, tidak menimbulkan
banyak tafsiran makna, dan tidak memuat kata-kata yang sulit dipahami, dan
tentu saja harus bermakna.
Tugas Menulis Teks Pengumuman
Setelah kamu mengamati tiga macam contoh pengumuman
tersebut, berlombalah menulis teks pengumuman dengan ketentuan sebagai berikut!
·
Peserta lomba adalah kelompok
·
Sasaran : semua siswa di sekolahmu
·
Isi : lomba karya tulis
ilmiah remaja dalam rangka memperingati ulang tahun sekolah ke-25
·
Penyelenggara : OSIS
·
Waktu pelaksanaan : 6 Oktober 2010
·
Tempat pelaksanaan : di aula sekolahmu
·
Waktu pendaftaran : 1 Agustus s.d. 5 Oktober 2010
·
Tempat pendaftaran : Sekretariat OSIS
·
Lomba ini akan memperebutkan piala Kepala Sekolah.
·
Peserta dapat menciptakan kreasi sesuai dengan ciri khas masing-
masing kelompokdengan memperhatikan unsur keaslian.
·
Usahakan pengumuman yang kamu susun benar-benar bermakna (jelas,
dapat dipahami, dan berguna)
·
Dapat
ditambahkan dengan gambar/ilustrasi/warna-warni
·
Buatlah
pengumuman tersebut di kertas gambar A3
BAB
III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah
satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS merupakan perangkat
pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang
berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab
oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan
keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan
metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan.
Secara
konseptual LKS merupakan media pembelajaran untuk melatih daya ingat siswa
terhadap pelajaran-pelajaran yang telah didapat di dalam kelas. LKS juga dapat
dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan
suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal
sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar.
Sebagai media pembelajaran LKS memiliki
keunggulan dan kelemahan, namun tidak berarti LKS tidak dapat digunakan. Struktur LKS
secara umum adalah judul,
mata pelajaran, tempat, petujuk belajar, kompetensi yang akan dicapai,
indikator, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja dan
penilaian.
3.2 Saran
Dengan
disusunnya makalah Menulis LKS tentang sistematika
dan contoh LKS, penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui isi serta
struktur dari contoh-contoh LKS sehingga dapat menjadi penulis yang kompetitif
di kemudian hari.
Untuk
mengetahui lebuh jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan LKS,
pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena
penulis hanya membahas garis besar saja tentang sistematika dan contoh LKS saja
DAFTAR
PUSTAKA
Arwani Mohammad, 2014. LKS
Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik (Online).https://4rrwani.blogspot.com/2014/07/lks-kurikulum-2013-berbasis-pendekatan.html.
Diakses 9 April 2017.
Tanpa Nama, 2012.Langkah-langkah
Cara Membuat LKS (Online).http://tihurialkodri.blogspot.co.id/2012/06/langkah-langkah-cara-memebuat-lks.html.
Diakses 9 April 2017.
Tanpa Nama, 2015. Pengertian
dan Manfaat LKS (Online).http://www.sarjanaku.com/2011/02/lks-lembar-kerja-siswa.html. Diakses 9 April 2017.