Selasa, 11 April 2017

kelompok 6 Sistematika dan Contoh LKS



SISTEMATIKA DAN CONTOH LKS
Mata Kuliah Menulis LKS
Dosen Noor Cahaya, M.Pd.


Oleh
Kelompok 6:
1.         Dita Aprillia                                             NIM A1B114012
2.         Sukma Ramadhan                                    NIM A1B114058
3.         Andrie Kurnia R                                      NIM A1B114065
4.         Hayatun Nufus                                         NIM A1B114073
5.         Dewi Herliani                                           NIM A1B114068
6.         Ikhsan Ramadhani                                   NIM A1B114081
7.         Yeni                                                           NIM A1B114102


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017




KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah Menulis LKS yang berjudul sistematika dan contoh LKS. Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Menulis LKS di semester 6. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada ibu Noor Cahaya, M.Pd., dan kelompok yang sangat membantu untuk menyelesaikan makalah ini.
            Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, oleh karena itu dengan kerendahan hati. Penulis bersedia menerima kritik dan saran. Namun demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kelompok dan umumnya bagi pembaca. 

Banjarmasin,  09 April 2017


Penyusun
Kelompok 6














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................  1
DAFTAR ISI .........................................................................................................................  2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................  3
1.3 Tujuan ................................................................................................................................  3
1.4 Manfaat .............................................................................................................................  3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) ........................................................  4
2.2 CIRI-CIRI LEMBAR KERJA LKS (LKS) .....................................................................  4
2.3 FUNGSI, TUJUAN,  DAN MANFAAT LEMBAR KERJA SISWA (LKS) ................  4
2.4 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MEDIA LKS .................................................  5
2.5 SISTEMATIKA PENULISAN LKS ...............................................................................  6

BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan……………………………………………………………………………………...15
3.2 Saran ……………………………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………16














BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang
            Lembar Kerja Siswa sebagai media pembelajaran dapat digunakan untuk menguji kemampuan dan pemahaman siswa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Karena di dalam Lembar Kerja Siswa LKS kurang lebih 90 % dari isi keseluruhan buku adalah soal-soal. Baik pilihan ganda maupun soal isian yang tidak tersedia jawabannya. 10% sisanya terdiri dari rangkuman pokok pembahasan secara singkat. Dengan menggunakan LKS guru tidak lagi harus bersusah-susah untuk mengumpulkan soal-soal atau pertanyaan. Dengan media itu guru hanya dituntut fokus memberikan pemahaman materi ajar yang telah ditentukan secara maksimal. Untuk evaluasi maupun tes hasil belajar, guru cukup menginformasikan dan mengarahkan terhadap soal-soal yang telah tersedia di dalam LKS. Karena kurang lebihnya LKS berperan sebagai pemandu siswa dalam melaksanakan tugas belajar baik secara idividu maupun kelompok.
LKS sebagai turunan dari konsep besar menjawab pertanyaan. Dengan menggunakan LKS berarti memfasilitasi siswa dapat menjawab soal-soal tentang mata pelajaran yang telah dipelajari. Dengan adanya LKS siswa dapat memahami materi pelajaran secara keseluruhan dengan lebih mudah. Karena menjawab soal-soal dalam LKS sama halnya dengan mempelajari tentang suatu hal secara berulang-ulang. Tentunya siswa akan memahami secara mendalam. Menjadikan LKS sebagai instrumen kegiatan belajar mengajar merupakan strategi yang efektif untuk melatih ingatan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
Menjawab pertanyaan  merupakan kunci belajar. Secara praktis, LKS biasanya digunakan setiap akhir penyampaian suatu materi ajar. Baik dengan dijawab secara langsung di kelas maupun dijadikan pekerjaan rumah.
1.2   Rumusan masalah
a.       Bagaimana sistematika menulis LKS?
b.      Bagaimana contoh buku LKS?
1.3   Tujuan
a.       Mengetahui sistematika menulis LKS
b.      Mengetahui contoh buku LKS
1.4   Manfaat
a.       Memberikan informasi mengenai sistematika menulis LKS
b.      Untuk dapat bahan acuan dalam dalam menulis LKS
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
      Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan.
      LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Paling tidak LKS sebagai media kartu. Sedangkan isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki materi dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan efektif. (Hidayah, 2007:8). Melalui LKS guru menyuruh siswa untuk menjawab soal-soal yang telah tersedia setelah menaikkan materi pokok tertentu. Baik secara personal maupun kelompok.
2.2 CIRI-CIRI LEMBAR KERJA LKS (LKS)
Adapun ciri-ciri LKS adalah sebagai berikut:
a. LKS hanya terdiri dari beberapa halaman, tidak sapai seratus halaman.
b. LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh satuan tingkat pendidikan tertentu.
c. Di dalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara umum, rangkuman pokok bahasan, puluhan soal-soal pilihan ganda dan soal-soal isian. 
2.3 FUNGSI, TUJUAN,  DAN MANFAAT LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
      Secara konseptual LKS merupakan media pembelajaran untuk melatih daya ingat siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang telah didapat di dalam kelas. LKS juga dapat dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar.
      Selain itu juga LKS dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala yang statusnya tidak formal. Guru dapat menggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan.
      Adapun menurut (Soekamto), LKS berfungsi di antaranya sebagai berikut:
a. Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Menyusun langkah-langkah belajar untuk memudahkan proses belajar siswa
c. Memberikan tugas belajar siswa secara terpadu.
Menurut Akhyar dan Musta’in LKS dapat berfungsi sebagai: (1) Alat bantu belajar siswa. (2) Sebagai dokumen berharga bagi  guru untuk mengetahui tugas murid yang bersangkutan.
      Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.
2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.
3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.
      Manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
b. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.
c. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
d. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.
e. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui   kegiatan belajar.
f. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
2.4  KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MEDIA LKS
A. Keunggulan
a.       Dari aspek penggunaan: merupakan media yang paling mudah. Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.
b.      Dari aspek pengajaran: dibandingkan media pembelajaran jenis lain bisa dikatakan lebih unggul. Karena merupakan media yang baik dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang realistis.
c.       Dari aspek kualitas penyampaian pesan pembelajaran: mampu memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat. 
d.      Dari aspek ekonomi: secara ekonomis lebih murah dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya. 
      B. Kelemahan
a.       Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan;
b.      Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahmi bagian-bagian tertentu;
c.       Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam;
d.      Tidak mengakomodasi siswa dengan kemampuan baca terbatas karena media ini ditulis pada tingkat baca tertentu;
e.       Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa dapat memahami materi yang dijelaskan. Siswa yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami;
f.       Cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagaian guru yang menuntut siswanya untuk menghafal data, fakta dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan hanya untuk alat menghafal;
g.      Kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada siswa;
h.      Presentasi satu arah karena bahan ajar ini tidak interaktif sehingga cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai.
  2.5 SISTEMATIKA PENULISAN LKS
        Langkah-langkah menyusun LKS adalah sebagai berikut.
1. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar LKS.
2. Menyusun peta kebutuhan LKS.
3. Menentukan judul-judul LKS.
4. Penulisan LKS.


a)      Rumusan kompetensi dasar LKS diturunkan dari buku pedoman khusus pengembangan silabus. Kompetensi dapat dirumuskan dengan mengacu dari kurikulum yang dipakai, guru langsung mencantumkan kompetensi yang ada pada kurikulum dan perangkat pembelajaran ke dalam LKS.
b)      Menentukan alat penilaian. Penilaian perlu dilakukan dalam setiap pembelajaran, maka sangat perlu dalam LKS dicantumkan alat penilaian yang digunakan. Penilaian ditentukan sesuai kebutuhan serta bentuk dan tujuan dari penggunaan LKS .Perhatikan juga apakah perlu adanya pre-test atau tidak jika ada tentu harus dicantumkan pada awal pada struktur LKS tersebut nantinya.
c)      Menyusun materi. Penyusunan materi jelas harus dilakukan dengan mengacu pada materi dan hal-hal apa saja yang harus disampaikan. Materi ditulis diambil dari sumber belajar yang telah ditentukan sebelumnya. Perlu diperhatikan juga seberapa dalam materi harus dicantumkan dalam LKS, jika menggunakan sumber belajar lain seperti buku teks pelajaran atau lainnya maka materi yang dicantumkan dalam LKS dapat secara umum dan informasi tambahan yang tidak terdapat dalam sumber belajar lain yang digunakan.
d)     Menyusun Struktur LKS. Struktur bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) harus sangat diperhatikan, ini berkaitan dengan bagaimana kemudahan dalam menggunakan LKS tersebut nantinya. LKS harus disusun secara baik, urut, dan tidak menimbulkan kebingungan dalam penggunaannya. Struktur bahan ajar LKS harus disusun urut yang setidaknya terdiri atas 6 komponen yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian
           Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
·         Judul, mata pelajaran, semester, tempat
·         Petunjuk belajar
·         Kompetensi yang akan dicapai
·         Indikator
·         Informasi pendukung
·         Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
·         Penilaian



       Ada dua macam lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah.
1.      Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.
      Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaiakn pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.
2.      Lembar Kerja Siswa Berstruktur.
Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa.
      Rumaharto (dalam Hartati, 2002:22) menyebutkan bahwa LKS yang baik harus memenuhi persyaratan konstruksi dan didaktik. Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut haruslah memenuhi asas-asas yang efektif
      Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap penanaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pemanfaatan lembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya yaitu penanaman konsep



Berikut dicantumkan beberapa format dari LKS.
Contoh 1
RANGKUMAN MATERI DAN LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran                        : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester                        : 7/1
Guru                            : Retno Utami, S.Pd.
Nama Siswa/Kelas      : ................................................................................................

Kompetensi Dasar
3.1 Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai.
3.2 Menyimpulkan  isi bacaan setelah membaca 200 kata per menit.
A. Membaca Teks
Budaya Antri, Mengapa Tidak?
On line, please!”
“On line, please!”
  Demikian berkali-kali terdengar suara petugas di loket pengurusan visa. Entah sampai kapan kita bisa menanamkan etos disiplin. Jalanan macet, birokrasi semrawut, loket-loket pembayaran berjubel berdesak-desakan, semua semakin parah hanya karena kita tidak mempunyai etos disiplin. Padahal kita telah mengimpor prasarana baru untuk menumbuhkan disiplin. Sering kita lihat dibangunnya jalan tol, dibukanya restoran-restoran Amerika, bank-bank asing, dan supermarket yang diharapkan di tempat-tempat itu kita dilatih antri, dilatih sabar, dan dilatih menghormati hak azasi orang lain. Ironisnya, kalangan elit yang notabene terpelajar dan tahu aturan malah menyumbangkan perannya sebagai agen ketidaktertiban antri, meskipun yang dominan tetap masyarakat bawah. Untuk kelompok papan atas, uang tidak menjadi masalah, di kalangan akar rumput justru uang paslah persoalan urgen yang menyebabkan mereka tidak tertib. Pemandangan bergerombol, berdesak-desakan, dan sikut-sikutan masih sering kita lihat di tempat-tempat umum. Coba kita tengok bus kota kita. Sampai saat ini, kita belum bisa menemukan pemandangan tertib antri penumpang bus.
Yang tidak bisa diabaikan berkaitan dengan budaya antri ini adalah petugas pelaksana pelayanan publik, baik itu petugas jaga loket penjualan karcis, atau yang sejenisnya, termasuk petugas security. Terkadang banyak orang tidak mau antri karena sikap dan ulah mereka yang berat sebelah hanya karena umur, status sosial, kemampuan ekonomi, dan tinggi rendahnya pendidikan. Tentu kebiasaan seperti itu akan mendorong masyarakat untuk tidak mematuhi budaya antri. Dan bisa jadi keadaan inilah mungkin yang menjadi pangkal tidak dimilikinya etos disiplin dalam masyarakat kita.
           Dalam zaman modern ini terlebih di era millenium ini tidak berlaku lagi budaya harap maklum. Semua mempunyai tanggung jawab sendiri, tidak ada deferensiasi karena sebab apapun. Yang datang terlambat harus berdiri di belakang antrian. Memang ada perkecualian dalam setiap ketentuan. Tetapi kalau perkecualian itu lebih besar daripada yang semestinya, itu berarti preseden buruk.
          Bukan polisi yang salah bila lalu lintas semrawut dan orang saling berebut. Bukan pemerintah yang keliru bila masyarakat tak bisa patuh. Tapi kita. Satu per satu dari kita harus introspeksi agar menjadi makhluk yamg disiplin. Satu per satu dari kita perlu mendapat penghormatan sambil tidak lupa menghormati sesama kita setinggi-tingginya. Sangat mungkin terjadi disiplin nasional akan menjadi acuan penghormatan kita. Baik kepada undang-undang, kepada diri kita sendiri, maupun terhadap masyarakat secara nasional. Mengapa kita tidak bisa mengambil pelajaran atas budaya disiplin, dalam hal ini budaya antri, dari negara tetangga kita yang sudah maju, misalnya Jepang dan Singapura. Di sana masyarakat sudah terbiasa antri. Tidak umpel-umpelan, meskipun sudah membayar barang obralan, toh mereka tetap antri sampai berekor panjang.
Kalau sampai kapan pun kita tidak bisa tertib, alangkah memalukan. Kedudukan kita dalam keluarga bangsa-bangsa ditentukan oleh kemampuan kita untuk disiplin menghormati orang lain. Kita tidak bisa terus-menerus liar berebutan. Memang di sinilah tantangan yang sedang kita hadapi dan masih memerlukan norma-norma baru.
            Tetapi cobalah kita berandai-andai membangun norma-norma baru yang lebih unggul, lebih relevan dengan zaman dan lebih memuliakan manusia sebagai mahkluk yang berbudaya. Dengan pikiran yang jernih, kita mulai bisa melihat bahwa budaya bukanlah milik kita pribadi, tetapi milik kita bersama. Kalau kita masing-masing tahu diri, akhirnya masyarakat juga tahu diri. Kalau kita satu per satu sadar akan pentingnya budaya tertib dan disiplin, bangsa kita pun akan sadar disiplin nasional.

Dikutip dengan beberapa perubahan
Suara Hidayatullah, 12/VIII/April, 2006
Tugas
A.                Carilah makna kata-kata sulit berikut ini di dalam Kamus Besar Bahasa  Indonesia



1. Visa                         :
2. Birokrasi                  :
3. Etos                         :
4. Prasarana                 :
5. Elit                          :
6. Notabene                 :
7. Agen                       :
8. Dominan                 :
9. Urgen                      :
10. Sikut-sikutan         :
B.                 Pilihlah 5 kata dari kata-kata di atas, kemudian buatlah 5 kalimat menggunakan kata-kata tersebut.
C.                 Berikan pendapatmu terhadap budaya antri di kalangan siswa SMP YPK saat ini.
D.                Buatlah sebuah kalimat kesimpulan berdasarkan wacana di atas!
E.                 Buatlah ringkasan dari wacana di atas.

Contoh 2
RANGKUMAN MATERI DAN LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran            : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester            : 7/1
Guru                            : Retno Utami, S.Pd.
Nama Siswa/Kelas      : ………………………………………………………………
Kompetensi Dasar:
2.2 Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana.
2.3 Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik, dan benar.
MENULIS TEKS PENGUMUMAN
Pemberitahuan atau penyebaran informasi mengenai suatu hal atau kegiatan biasa dikenal dengan pengumuman. Pengumuman dapat disebarkan melalui beragam media, misalnya televisi, radio, surat edaran, memasangnya di papan pengumuman, memasangnya di media cetak seperti surat kabar, atau majalah.
  Agar kamu dapat menulis pengumuman dengan baik dan bermakna, kamu akan melakukan serangkaian aktivitas berikut: (1) dapat membaca beragam contoh pengumuman, (2) mendiskusikan isi pengumuman, (3) menulis teks pengumuman, dan (4) menilai teks pengumuman yang kamu tulis.
1.                  Membaca Contoh Beragam Teks Pengumuman
Beragam contoh pengumuman dapat kita lihat setiap hari. Coba kamu amati dengan saksama beberapa contoh teks pengumuman berikut ini!

Contoh 1
Pengumuman  Pemenang Kuis Egg Bo
1. Nur Rochman, Yogyakarta
2. Yayat Ahmad Hidayat, Ciamis
3. Esa Hergatama, Tangerang
Untuk pemenang yang tinggal di wilayah Jakarta dimohon mengambil hadiahnya di Promosi XY-Kids Gedung Guna Elektro Lt 2, Jl. Arjuna utara No.50, Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11510, Telepon: (021) 56662153, 5662734, Fax: (021) 5634426. Sedangkan bagi pemenang yang tinggal di luar wilayah Jakarta, hadiah akan dikirim ke alamat yang tertulis di kartu pos yang dikirim pemenang.
(Toys Rus, XY KIDS Edisi 05/1/29 September--12 Oktober 2003)
Contoh 2
PENGUMUMAN
Kepada:
Kru Star FM dan Masyarakat Umum

Untuk mengembangkan kemampuan di bidang kepenyiaran, Manajer Star FM akan mengadakan pelatihan singkat kepenyiaran kepada para kru Star FM dan kepada masyarakat yang berminat.
Pelatihan akan dilaksanakan pada
Hari     : Rabu, 12 Mei dan Kamis 13 Mei 2010
Pukul   : 14.00—15.00 WIB.
Kru dan masyarakat yang berminat mengikuti pelatihan ini dimohon segera mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikan formulir tersebut paling lambat tanggal 10 Mei 2010.
                                                                                                                                      Manager Operasional Star FM


Contoh 3
PENGUMUMAN
Diumumkan kepada para siswa kelas VII SMP Sinar Mulia yang telah ditunjuk menjadi petugas upacara Hari Pendidikan Nasional 2010, diharap berkumpul di lapangan upacara pada hari Senin,1 Mei 2010 pukul 08.00 tepat, untuk melaksanakan gladi bersih persiapan upacara Hari Pendidikan Nasional 2010. Dimohon semua hadir tepat waktu.
                                                                                                                                                                  Pembina Osis

2.                  Mendiskusikan Isi Pengumuman
Setelah membaca tiga contoh pengumuman tersebut, diskusikanlah hal-hal berikut!
Aspek yang didiskusikan
Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Siapakah yang mengumumkan?



Kepada siapa pengumuman itu ditujukan?



Apakah isi pengumuman tersebut?



Apa tujuan utama pengumuman itu?



Adakah kata-kata sulit dalam pegumuman Itu yang tidak dipahami?





Untuk menambah wawasanmu tentang pengumuman, bacalah informasi berikut!
a.                   Pengumuman adalah pemberitahuan atau penyebaran informasi mengenai suatu hal
atau kegiatan kepada khalayak umum.
b.                  Oleh karena ditujukan kepada khalayak umum, bahasa pengumuman harus jelas,
lugas, tidak menimbulkan banyak tafsiran makna, dan tidak memuat kata-kata yang sulit dipahami, dan tentu saja harus bermakna.
            Tugas Menulis Teks Pengumuman
                     Setelah kamu mengamati tiga macam contoh pengumuman tersebut, berlombalah menulis teks pengumuman dengan ketentuan sebagai berikut!
·         Peserta lomba adalah kelompok
·         Sasaran : semua siswa di sekolahmu
·         Isi  : lomba karya tulis ilmiah remaja dalam rangka memperingati ulang tahun sekolah ke-25
·         Penyelenggara : OSIS
·         Waktu pelaksanaan : 6 Oktober 2010
·         Tempat pelaksanaan : di aula sekolahmu
·         Waktu pendaftaran : 1 Agustus s.d. 5 Oktober 2010
·         Tempat pendaftaran : Sekretariat OSIS
·         Lomba ini akan memperebutkan piala Kepala Sekolah.
·         Peserta dapat menciptakan kreasi sesuai dengan ciri khas masing- masing kelompokdengan memperhatikan unsur keaslian.
·         Usahakan pengumuman yang kamu susun benar-benar bermakna (jelas, dapat dipahami, dan berguna)
·         Dapat ditambahkan dengan gambar/ilustrasi/warna-warni
·         Buatlah pengumuman tersebut di kertas gambar A3


BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
        Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan.
        Secara konseptual LKS merupakan media pembelajaran untuk melatih daya ingat siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang telah didapat di dalam kelas. LKS juga dapat dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap siswa agar dijawab dengan benar.
        Sebagai media pembelajaran LKS memiliki keunggulan dan kelemahan, namun tidak berarti LKS tidak dapat digunakan. Struktur LKS secara umum adalah judul, mata pelajaran, tempat, petujuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, indikator, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja dan penilaian.
3.2 Saran
        Dengan disusunnya makalah Menulis LKS tentang sistematika dan contoh LKS, penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui isi serta struktur dari contoh-contoh LKS sehingga dapat menjadi penulis yang kompetitif di kemudian hari.
        Untuk mengetahui lebuh jauh, lebih banyak, dan lebih lengkap tentang pembahasan LKS, pembaca dapat membaca dan mempelajari buku-buku dari berbagai pengarang, karena penulis hanya membahas garis besar saja tentang sistematika dan contoh LKS saja





DAFTAR PUSTAKA

Arwani Mohammad, 2014. LKS Kurikulum 2013 Berbasis Pendekatan Saintifik (Online).https://4rrwani.blogspot.com/2014/07/lks-kurikulum-2013-berbasis-pendekatan.html. Diakses 9 April 2017.
Tanpa Nama, 2012.Langkah-langkah Cara Membuat LKS  (Online).http://tihurialkodri.blogspot.co.id/2012/06/langkah-langkah-cara-memebuat-lks.html. Diakses 9 April 2017.
Tanpa Nama, 2015. Pengertian dan Manfaat LKS  (Online).http://www.sarjanaku.com/2011/02/lks-lembar-kerja-siswa.html. Diakses 9 April 2017.