Makalah ini telah dipresentasikan pada Rabu, 8 Maret 2017.
Keterkaitan
Taksonomi Bloom Dalam Penulisan LKS
Tugas mata
Kuliah Menulis LKS
Dosen Pengampu : Noor Cahaya, M.Pd.
Kelompok 2:
Chendia
Lufiandari A1B114009
Devi Susanti A1B114011
Mona Julia A1B114076
Mega Wati A1B114032
Sarifudin A1B114052
M.Ridho Pahlawan A1B114077
Budiman Arifin A1B114067
Juairiah A1B114025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih
kepada Noor Cahaya, M.Pd. selaku Dosen Pengampu. Harapan
kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang kami dapat dari buku-buku dan sumber lain yang berkaitan dengan mata kuliah ini. Namun demikian jika adanya kekurangan–kekurangan di dalam makalah ini dan oleh karena kekurangan itu untuk dapat terlengkapi melalui diskusi serta bimbingan dan arahan dari dosen pengampu. Cukup sekian yang dapat kami ungkapkan dalam kata pengantar ini, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca. Demikian dan terima kasih.
Banjarmasin, 4 Maret 2017
Penulis
Kelompok
2
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi
..................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
....................................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
..............................................................................................................
2
1.3 Tujuan
.................................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Pengertian Taksonomi Bloom .............................................................................................3
2.2 Ranah-Ranah Dalam Taksonomi
Bloom .............................................................................4
2.3 Taksonomi Bloom Pada Lembar Kerja Siswa ...................................................................7
BAB III PENUTUP
................................................................................................................9
Simpulan
...................................................................................................................................9
Daftar Pustaka
.........................................................................................................................10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pendidikan merupakan suatu proses manusia agar kelak dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.Selain itu pendidika juga menjadi sebuah kebutuhan dari setiap manusia. Hal itu menjadi kebutuhan karena dengan pendidikan manusia akan dapat memecahkan masalah yang dihadapi dan menjadikan kualitas manusia tersebut lebih tinggi.
Proses dalam pendidikan
yang dapat meningkatkan kualitas diri manusia adalah kegiatan belajar-mengajar.
Pada proses belajar-mengajar ada yang
menjadi orang yang belajar, yaitu siswa, serta ada yang mengajar, yaitu guru. Ada empat unsur utama proses
belajar-mengajar, yang perlu disiapkan
guru pada proses belajar-mengajar yaitu,
tujuan, bahan,media, metode,dan penilaian.
Tujuan sebagai arah dari proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkahl aku yang
diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang
dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses
belajar-mengajar agar sampai kepada tujuan yang telah ditetapkan. Media adalah alat bantu proses
belajar-mengajar untuk menstimulus pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa. Metode adalah cara atau teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan itu tercapai atau tidak.
Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Proses adalah kegiatan
yang dilakukan oleh siswa dalam tujuan pengajaran,
sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikulum maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S, Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
Setelah melakukan
guru mengambil keputusan terhadap kemampuan siswa. Guru akan mempertimbangka memberikan penguatan dalam bentuk lembar kerja siswa atau LKS.
LKS sebagai media pembelajaran yang berisimateri ajar yang berupa rangkuman yang tetap mencakup tujuan pembelajaran dan terdapat soal-soal latihan yang dikerjakan. Lalu apa keterkaitan
LKS berisi soal-soal
yang dapat mengukur kemampuan siswa. LKS
juga dapat menjadi alat ukur penilaian kompetensi siswa.
Sebagai alat ukur kompetensi siswa dibuat oleh guru.
Apakah Taksonomi
Bloom juga digunakan dengan penulisan
LKS? Hal ini menarik karena untuk mengukur kompetensi menggunakan Taksonomi
Bloom. Masalah tersebu takan dibahas dalam makalah ini.
1.2
RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut:
1.
Apa itu Taksonomi Bloom?
2. Apa saja ranah-ranah yang ada pada Taksonomi Bloom?
3.
Apa keterkaitan antara Taksonomi Bloom dengan penulisan LKS?
1.3
TujuanPenulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat tujuan masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui Taksonomi
Bloom.
2.
Untuk mendeskripsikan
ranah-ranah yang ada pada Taksonomi Bloom.
3.
Untuk mendeskripsikan keterkaitan antara Taksonomi
Bloom dengan penulisan LKS.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Taksonomi
Bloom
Kata
taksonomi diambil dari bahasa Yunani yaitu “tassein” yang
berarti untuk meng-klasifikasi dan “nomos” yang berarti
aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu,
atau prinsip yang mendasari klasifikasi.
Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih
rendah bersifat lebih spesifik. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat,
dan kejadian, sampai pada kemampuan berfikir dapat diklasifikasikan menurut
beberapa skema taksonomi.
Dalam
pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan. Dalam
hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi
beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat),
mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling
kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga
tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah.
Taksonomi
ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan pada tahun
1956, sehingga sering pula disebut sebagai "Taksonomi Bloom".
Taksonomi Bloom merujuk pada tujuan pembelajaran yang diharapkan agar dengan
adanya taksonomi ini para pendidik dapat mengetahui secara jelas dan pasti
apakah tujuan instruksional pelajaran bersifat kognitif, afektif atau
psikomotor. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip
yang mendasari klasifikasi.
2.2
Ranah-Ranah dalam Taksonomi Bloom
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
Cognitive Domain adalah
yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti
pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Ranah kognitif meliputi
fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah kognitif
menggolongkan dan mengurutkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan yang
diharapkan. Proses berpikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang harus
siswa kuasai sehingga dapat menunjukan kemampuan mengolah pikirannya sehingga
mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Mengubah teori ke dalam
keterampilan terbaiknya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai
produk inovasi pikirannya.
Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan.
Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa Pengetahuan (kategori
1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori
2-6).
a. Pengetahuan ( Knowledge ).
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat
peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip
dasar, dan sebagainya. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen
kualitas, orang yang berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi
dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum
untuk produk, dan sebagainya.
b. Pemahaman ( Comprehension ).
Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami
gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya. Sebagai
contoh, orang di level ini bisa memahami apa yang diuraikan dalam fish
bone diagram, pareto chart, dan sebagainya.
c. Aplikasi ( Application ).
Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk
menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam
kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab
meningkatnya reject di produksi, seseorang yang berada di
tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya
kualitas dalam bentuk fish bone diagram.
d. Analisis ( Analysis ).
Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa
informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam
bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu
mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang
rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab
meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap
penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yang
ditimbulkan.
e. Sintesis ( Synthesis ).
Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat
sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang
sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus
didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat
ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan
tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap
semua penyebab turunnya kualitas produk.
f. Evaluasi ( Evaluation )
Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian
terhadap solusi, gagasan, metodologi, dan sebagainya dengan menggunakan
kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas
atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus
mampu menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan
efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dan sebagainya.
2. Affective Domain (Ranah Afektif)
Affective Domain berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat,
sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Pembagian domain ini disusun Bloom
bersama dengan David Krathwol.
a. Penerimaan ( Receiving/Attending ).
Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di
lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian,
mempertahankannya, dan mengarahkannya.
b. Tanggapan ( Responding ).
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di
lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan
tanggapan.
c. Penghargaan ( Valuing ).
Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada
suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi
dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
d. Pengorganisasian ( Organization )
Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan
konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.
e. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Value Complex)
Memiliki sistem nilai yang mengendalikan
tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor).
Psychomotor Domain berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan
tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin,dan lain-lain.
Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi
oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom.
a. Persepsi (Perception)
Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam
membantu gerakan.
b. Kesiapan (Set).
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk
melakukan gerakan.
c. Merespon (Guided Response).
Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di
dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
d. Mekanisme ( Mechanism ).
Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan
meyakinkan dan cakap.
e. Respon Tampak yang Kompleks ( Complex Overt Response ).
Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola
gerakan yang kompleks.
f. Penyesuaian ( Adaptation ).
Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam
berbagai situasi.
g. Penciptaan ( Origination ).
Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan
tertentu.
2.3 Taksonomi
Bloom pada Lembar Kerja Siswa
Sebelumnya diketahui bahwa taksonomi
bloom meliputi 3 ranah yaitu afektif, kognisi dan psikomotor. Pada sub bab ini
kami akan memaparkannya satu persatu.
§ Afektif
Afektif ialah perilaku-perilaku yang
menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara
penyesuaian diri. Aspek afektif ini haruslah tertanam pada sebuah LKS karena
bagaimana peserta didik belajar mengendalikan dan menanamkan sikap maupun
mental dalam kehidupan sehari-hari.
Ranah
afektif meliputi lima jenjang kemapuan yaitu:
a)
Meneriama, yakni semacam kepekaan
dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam
bentuk masalah, situasi, gejala, dll.
b)
Menjawab, yakni reaksi yang
diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar
c)
Menilai, yaitu yang berkenaan dengan
nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus.
d)
Organisasi, yakni pengembangan dari
nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai
lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e)
Karakteristik nilai atau
internalisasi nilai, yakni keterpaduan sistem nilai yang telah dimiliki
sesorang , yang mempengaruhi kepribadian dan tingkah lakunya.
§
Kognisi
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Ranah
kognitif meliputi fungsi memproses informasi dan pengetahuan. Jelas pada sebuah
LKS, aspek ini haruslah ada, karena aspek iniah yang menjadi sumber informasi
dan materi yang ada pada sebuah LKS. Tanpa aspek ini maka sebuah LKS hanya
sekedar tampat latihan menjawab soal-soal saja tanpa adanya teori dan materi
yang membantu.
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari
kataknowledge dalam taksonomi Bloom, pengetahuan adalah aspek yang paling dasar
dalam taksonomi Bloom. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe
hasil belajar berikutnya. Dalam jenjang kemampuan ini seseorang di tuntut untuk
dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta, dll tanpa harus
mengetahui atau dapat menggunakannya. Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur
kemampuan ini antara lain: benar-salah, menjodohkan isian atau jawaban singkat
dan pilihan ganda.
§ Psikomotor
Berisi
perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan. Hasil
belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan
bertindak individu. Ranah psikomotoris meliputi tiga tingkatan keterampilan
yakni :
a)
Keterampilan motorik (muscular
or motor skills) yaitu: memperlihatkan gerak, menunjukan hasil,
menggerakan, menampilkan, melompat dan sebagainya.
b)
Manipulasi benda (manipulation
of materials or objects) : menyusun, membentuk, memindahkan,
menggeser, mereparasi, dan sebagainya.
c)
Koordinasi neuromuscular,
menghubungkan, mengamati, memotong dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan pendidikan.
Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan sub kategori
yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah lakudari tingkat yang
lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Kunto
Suharsisni, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, Bumi Aksara ;
jakarta : 2012
Sanjaya
Wina, “ Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran”, Kencana
Prenada Media Grup ; jakarta : 2010
Sudjana
Nana, “Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar” , PT.Remaja
Rusda Karya ; Bandung : 2006
KOMENTAR
1. Nama : Dewi Herliani
NIM A1B114068
Kelompok 6
Jelaskan apa itu fish bone diagram dan pareto chart, dan berikan contohnya!
Terima kasih.
NIM A1B114068
Kelompok 6
Jelaskan apa itu fish bone diagram dan pareto chart, dan berikan contohnya!
Terima kasih.
2. Nama : Mahmuda
NIM A1B114074
NIM A1B114074
Kelompok 3
Saya ingin bertanya, dikatakan pada penjelasan kelompok 2 bahwa dalam taksonomi bloom aspek kognitif merupakan aspek yang paling mendasar, nah dalam hal ini bagaimana peran aspek kognitif dalam LKS apakah juga menjadi bagian paling mendasar yang harus ada? Tlong jelaskan
Saya ingin bertanya, dikatakan pada penjelasan kelompok 2 bahwa dalam taksonomi bloom aspek kognitif merupakan aspek yang paling mendasar, nah dalam hal ini bagaimana peran aspek kognitif dalam LKS apakah juga menjadi bagian paling mendasar yang harus ada? Tlong jelaskan
3. Nama : Nur Rahmah
Nim : A1B114090
Kelompok 1
Salam, saya ingin bertanya. Bagaimana cara memasukkan aspek psikomotor pada sebuah LKS, agar siswa tidak hanya terpaku pada kognitif
Nim : A1B114090
Kelompok 1
Salam, saya ingin bertanya. Bagaimana cara memasukkan aspek psikomotor pada sebuah LKS, agar siswa tidak hanya terpaku pada kognitif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar