Lembar Kerja Siswa
Sebagai Media Pembelajaran
Mata Kuliah Menulis LKS

Disusun Oleh Kelompok 1:
Eka Fauzia NIM A1B114014
Mulia NIM A1B114037
Nur Rahmah
NIM A1B114090
Rosmiati NIM A1B114050
Siti Aisyah M. NIM A1B114054
Siti Fatimah NIM A1B114098
Super Sumanto S. NIM A1B114059
Vila Eldiana D.S. NIM A1B114060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
BANJARMASIN
FEBRUARI 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
yang Maha Esa, karena dengan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Karakteristik Kurikulum 2013 dan Penulisan Buku
Teks. Kami berterima kasih kepada Ibu Noor Cahaya, M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Menulis LKS yang telah memberikan bimbingan dalam mengerjakan tugas ini.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran, demi perbaikan makalah ini, agar nantinya
makalah ini lebih baik lagi untuk di masa yang akan datang.
Harapan
penulis, makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya terutama
bagi mahasiswa/mahasiswi calon guru. Akhirnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam pembuatan makalah ini.
Banjarmasin, 26 Februari 2017
Penulis,
Kelompok 1
1.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Lembar Kerja Siswa...................................................................................... 2
1.2 Karakteristik Lembar Kerja Siswa.................................................................................. 3
1.3 Peran dan Fungsi LKS.................................................................................................... 3
1.4 Jenis-jenis LKS............................................................................................................... 4
1.5 Kelebihan dan Kekurangan LKS.................................................................................... 6
1.6 Sistematika LKS............................................................................................................. 7
1.7 Pengertian Media Pembelajaran...................................................................................... 9
1.8 Berbagai Jenis Media Pembelajaran............................................................................... 10
1.9 Fungsi
dari Media Pembelajaran................................................................................... 11
1.10 Kelebihan dan kekurangan media
pembelajaran.......................................................... 12
1.11 LKS sebagai Media Pembelajaran............................................................................... 12
BAB III PENUTUP
1.1 Saran.............................................................................................................................. 15
1.2 Simpulan........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Lembar
Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar yang
sering diterapkan dalam proses pembelajaran. Banyak guru yang memilih untuk
menggunakan LKS dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ini karena LKS dikatakan cukup mampu
mengefektifkan proses pembelajaran. LKS menyajikan materi pelajaran yang hendak
disampaikan dan disertai pula dengan latihan dan evaluasi yang cukup banyak.
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan
mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga akan terbentuk interaksi
yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas
siswa dalam peningkatan prestasi belajar. Oleh karena itu penulis disini akan
menjelaskan bagaimana peran LKS sebagi media pembelajaran.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan LKS ?
2.
Apa
yang dimaksud dengan Media Pembelajaran ?
3.
Bagaimana
LKS sebagai Media Pembelajaran ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini agar dapat mengetahui
tentang:
1.
Pengertian
tentang LKS.
2.
Mengetahui
tentang Media Pembelajaran.
3.
Mengetahui
LKS sebagai Media Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian LKS ( Lembar Kegiatan Siswa )
LKS
( Lembar Kegiatan Siswa ) menurut Indrianto dalam Alan (2012) adalah lembar
kerja siswa yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang
mencerminkan keterampilan proses agar siswa memperoleh pengetahuan atau
keterampilan yang perlu dikuasainya. LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah
untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar
kegiatan harus jelas kaitannya dengan kompetensi yang akan dicapai (Depdiknas
dalam Alan, 2012).
Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi
tugas yang di dalamnya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan
tugas. LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif
maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan
eksperimen dan demonstrasi (Trianto, 2007:73).
LKS
merupakan materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar siswa dapat mempelajari
materi tersebut secara mandiri (Sutanto, 2009:1). Pengertian LKS dikemukakan
oleh Badjo (1993:8) yaitu LKS ialah lembar kerja yang berisi informasi dan
perintah/instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan
belajar dalam bentuk kerja, praktik, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar
untuk mencapai suatu tujuan.
Hidayah
(2008:7) menjelaskan bahwa LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam
pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya
perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik
perhatian peserta didik. Sedangkan isi pesan LKS harus memperhatikan
unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki materi (matematika), dan pemilihan
pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efesien dan efektif.
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan
mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga akan terbentuk interaksi
yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas
siswa dalam peningkatan prestasi belajar.
Penggunaan LKS sebagai alat bantu pengajaran akan dapat
mengaktifkan siswa. Dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Tim Instruktur
Pemantapan Kerja Guru (PKG) dalam Sudati (2003:11), menyatakan secara tegas
“Salah satu cara membuat siswa aktif adalah dengan menggunakan LKS”.
Berdasarkan
uraian pengertian LKS di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Lembar Kegiatan
Siswa adalah suatu media yang berupa lembar kegiatan yang membuat petunjuk,
materi ajar dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menemukan suatu fakta,
ataupun konsep. LKS mengubah pembelajaran dari Teacher Centered menjadi Student
Centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep materi pun dapat
tersampaikan.
1.2 Karakteristik LKS
a.
Materi
yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi
sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
b.
Terdapat
soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegiatan seperti percobaan
atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
c.
Memiliki
komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.
Karakteristik
LKS yang baik, menurut Sungkono (2009) adalah, sebagai berikut:
a.
LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan
siswa, dan kegiatan-kegiatan seperti percobaan yang harus siswa lakukan.
b.
Merupakan bahan ajar cetak.
c.
Materi
yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya
tetapi sudah mencangkup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh siswa.
d.
Memiliki komponen-komponen seperti kata
pengantar, pendahuluan, daftar isi, dan lain-lain.
1.3 Peran dan Fungsi LKS
Peran LKS dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Selain itu dapat membantu guru
untuk mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya
sendiri. LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses dan dapat
mengoptimalkan hasil belajar.
Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah
sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada
siswa.penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan
bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta
melatih siswa memecahkan masalah (Dhari dan Haryono, 1988).
Fungsi LKS antara lain:
a. Untuk latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas
latihan. Lembar kerja seperti ini sering digunakan untuk memotivasi siswa
ketika sedang melakukan tugas latihan.
b. Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)
Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode
penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian dari serangkaian soal-soal
tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan penyelesaian soal aplikasi
yang memerlukan banyak langkah. Lembaran kerja ini dapat digunakan sebagai
pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri
jawaban pertanyaan itu.
c. Untuk kegiatan penelitian
Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis
data tersebut. Misalnya dalam penelitian statistika.
d. Untuk penemuan
Dalam
lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu,
agar menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk
membuat suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh
yang sederhana.
e. Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka
Penggunaan lembaran kerja siswa ini mengikut sertakan sejumlah
siswa dalam penelitian dalam suatu bidang tertentu.
1.4
Jenis-jenis Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai Bahan Ajar
Dapat diakui memang Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) dapat digunakan dan diterapkan pada pembelajaran sebagai
bahan ajar dengan baik. Dalam lembar kerja siswa dapat memuat secara lengkap
apa-apa saja yang dibutuhkan dalam pembelajaran, terutama adalah hal-hal yang
harus dilakukan oleh siswa. Lembar kegiatan siswa yang berisi langkah-langkah
dan apa-apa saja yang harus dilakukan siswa menuntut siswa menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran, dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang benar siswa
tentu lebih mampu memahami apa yang sedang dipelajari karena siswa secara aktif
melakukan pembelajaran mengenai suatu materi.
Termasuk didalam lembar
kerja siswa (LKS) adalah pembahasan materi pelajaran secara lengkap dan
menyeluruh juga dilengkapi dengan latihan dan evaluasi. Dengan adanya
pembahasan materi pelajaran tersebut, siswa dan guru juga dapat menggunakan
lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber belajar sekaligus alat evaluasi
pembelajaran. Lembar kegiatan siswa (LKS) dapat
diterapkan pada pembelajaran dengan metode SQ3R
dan biasanya dikombinasikan dengan sumber belajar lain misalnya buku teks pelajaran serta juga media
pembelajaran yang mendukung.
Lembar kerja siswa (LKS) memiliki
fungsi dan tujuan penggunaan tertentu. Juga lembar kerja siswa
dapat dirancang dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan
terhadap pembelajaran. Bentuk dari lembar kegiatan siswa pada materi satu dapat
berbeda dengan materi lainnya, hal ini menunjukkan bahwa lembar kegiatan siswa
(LKS) dapat disesuaikan menurut kebutuhan pembelajaran. LKS dapat dibentuk dan
disesuaikan menurut bagaimana penyajian materi dalam pembelajaran. Guru dapat
membuat dan menyusun sendiri bentuk lembar kegiatan siswa yang diperlukan atau
menggunakan LKS yang banyak dijual, namun tentunya bentuk LKS yang dibuat oleh
guru sendiri yang lebih tepat untuk digunakan karena guru yang lebih mengerti
siswa dan pembelajaran yang akan dilakukan.
Prastowo (2012: 209-211)
menjabarkan berbagai bentuk dari lembar kerja siswa (LKS). Macam-macam bentuk
LKS tersebut antara lain:
1.
LKS yang Membantu
Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep
Bentuk
lembar kegiatan siswa (LKS ) ini dirancang menurut prinsip konstruktivisme
dimana siswa secara aktif dalam pembelajaran untuk mengkonstruksi berbagai
macam konsep yang berkaitan dengan materi. Melalui lembar kerja siswa (LKS)
siswa ditunjukkan langkah demi langkah apa yang harus dilakukan dalam
pembelajaran meliputi melakukan mengamati dan menganalisis terhadap konsep dan
materi yang disajikan.
2.
LKS Membantu Peserta Didik Menerapkan dan
Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang Telah Ditemukan
Bentuk lembar kegiatan (LKS) jenis ini mengutamakan
agar materi yang telah dipelajari siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. LKS ini sangat tepat digunakan sebagai bahan ajar tentang
pendidikan moral dimana siswa akan lebih memahami pentingnya materi yang telah
dipelajari dan bermanfaat bagi kehidupan yang dijalani. Penting bagi guru untuk
terus melakukan pengawasan terhadap bagaimana siswa mampu menerapkan materi
yang dipelajari dalam keseharian biasanya LKS dilengkapi dengan laporan
kegiatan siswa.
3.
Lembar Kegiatan Siswa ini bertujuan untuk
membantu siswa dalam proses belajar yang dilakukan siswa.
LKS
menunjukkan siswa agar dapat belajar dengan benar sesuai dengat-urutan materi
sehingga peserta didik dapat mempelajari materi dengan baik. LKS juga berisi
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam sumber belajar yang
digunakan sehingga peserta didik harus mempelajari sumber belajar agar
menguasai materi. LKS jenis ini juga sangat cocok untuk keperluan umum.
4.
LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan
LKS
untuk penguatan ini berisi materi-materi yang bersifat sebagai pendalaman atau
tambahan dari materi utama. Dengan menggunakan LKS ini peserta didik atau siswa
tentu akan lebih memahami dan mengerti materi yang dipelajari, siswa jga
mendapatkan materi dan pengetahuan ekstra disamping materi yang telah
dipelajari, siswa juga mendapatkan materi pengetahuan ekstra disamping materi
yang telah dipelajari. Lembar kegiatan siswa (LKS) ini sangat cocok diterapkan
pada materi pengayaan.
5.
LKS sebagai Petunjuk Praktikum
Dapat
dituangkan dalam lembar kegiatan siswa (LKS). LKS jenis ini tentu berisi
apa-apa saja atau langkah-langkah dalam melakukan sebuah praktikum. Semua
praktikum dapat dikumpulkan dalam sebuah lembar kegiatan siswa kegiatan siswa (
LKS ) jadi dalam sebuah lembar kegiatan siswa (LKS), jadi dalam satu bendel LKS
dapat berisi beberapa petunjuk praktikum sekaligus. Guru akan lebih mudah
menyajikan materi praktikum melalui LKS dan siswa juga lebih mudah menemukan
apa yang dipelajari dari praktikum bahkan mencari korelasi antara praktikum
satu dengan lainnya.
1.5 Kelebihan & Kekurangan LKS
1. Kelebihan LKS
Menurut Indawati (1999), kelebihan LKS
sebagai berikut :
a. Menjadikan
siswa lebih aktif karena harus mengajarkan LKS berdasarkan ketentuan yang ada.
b. Menuntun
siswa untuk mencapai tujuan instruksional khusus sesuai yang digariskan dalam
GBPP.
c. Situasi siswa lebih demokratis
sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar.
d. Melatih dan mengembangkan cara
belajar siswa untuk dapat belajar secara mandiri.
e.
Guru dapat mengetahui sejauh mana pencapaian siswa dalam suatu pokok bahasan,
melalui LKS yang telah dikerjakan oleh siswa.
2. Kekurangan LKS
Menurut Indawati (1999), kekurangan LKS
sebagai berikut :
a. Siswa yang kurang kreatif
akan tertinggal dari siswa yang lebih kreatif.
b. Guru yang kurang kreatif dalam
membuat lembar kerja siswa akan mengalami kesulitan.
1.6 Sistematika
LKS
Struktur LKS secara umum
adalah sebagai berikut:
• Judul, mata
pelajaran, semester, tempat
• Petunjuk belajar
• Kompetensi yang akan
dicapai
• Indikator
• Informasi pendukung
• Tugas-tugas dan
langkah-langkah kerja
• Penilaian
Langkah-langkah
menyusun LKS adalah sebagai berikut.
1. Analisis
kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar LKS.
2. Menyusun
peta kebutuhan LKS.
3. Menentukan
judul-judul LKS.
4. Penulisan
LKS.
a. Rumusan kompetensi dasar LKS diturunkan
dari buku pedoman khusus pengembangan
silabus.
b. Menentukan
alat penilaian.
c. Menyusun materi. (Abadi,
Hartono, Junaedi, 2005 dalam Rahmawati, 2006:25).
Sedangkan jika dilihat
dari formatnya, LKS memuat paling tidak 8 unsur, yaitu : Judul,
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, Waktu penyelesaian, Peralatan/bahan yang
diperlukan untuk penyelesaian tugas, Informasi singkat, Langkah kerja, Tugas
yang harus dilakukan dan, Laporan yang harus dikerjakan.
Langkah-langkah penyusunan Lembar kegiatan
siswa (LKS) menurut Diknas antara lain: Melakukan Analisis Kurikulum, Menyusun
Peta kebutuhan LKS, Menentukan Judul, Penulisan LKS, (Merumuskan Kompetensi
dasar, Menentukan alat penilaian, Menyusun Materi, Memperhatikan Sruktur bahan
ajar).
Desain Pengembangan dan langkah-langkah
pengembangannya antara lain :
1. Menentukan Desain
Pengembangan LKS
Adapun batasan umum yang dapat kita
jadikan pedoman pada saat menentukan desain LKS adalah sebagai berikut :
Ukuran, Kepadatan Halaman, Penomoran, dan Kejelasan.
2. Langkah-langkah
Pengembangan LKS
a. Menentukan
Tujuan Pelajaran yang akan Di-breakdown dalam LKS
b. Pengumpulan
Materi
c. Penyusunan
Elemen atau unsur-unsur
Ada dua macam lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan
dalam pembelajaran di sekolah.
1. Lembar
Kerja Siswa Tak Berstruktur.
Lembar kerja siswa tak
berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai
alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaiakn pelajaran.
LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran,
memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis
atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.
2. Lembar
Kerja Siswa Berstruktur.
Lembar
kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini
dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata
pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk
mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan
pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan
belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. (Indrianto, 1998:14-17).
Rumaharto (dalam Hartati, 2002:22) menyebutkan bahwa LKS
yang baik harus memenuhi persyaratan konstruksi dan didaktik. Persyaratan
konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan
bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada
hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna
LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut
haruslah memenuhi asas-asas yang efektif
Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri,
mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan
dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat
dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada
tahap penanaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pemanfaatan
lembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk
mempelajari suatu topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik
yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya yaitu penanaman konsep (TIM
PPPG Matematika dalam Rahmawati, 2006:27).
1.7 Pengertian
Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak
dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu
perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam Proses
belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi
menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada
peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model
Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula
oleh Media
Pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli
memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran
dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga
menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian hipotesa. Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National
Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke
–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
1.8
Jenis-jenis Media belajar
Terdapat berbagai jenis
media belajar, diantaranya:
- Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
- Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
- Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
- Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
- Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat study seperti Museum, Candi, dll.
Sejalan dengan perkembangan
IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected
still media maupun projected motion media bisa
dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi
Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected
motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat
interaktif.
Allen mengemukakan tentang hubungan antara
media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini
:
Jenis Media
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
Gambar
Diam
|
S
|
T
|
S
|
S
|
R
|
R
|
Gambar
Hidup
|
S
|
T
|
T
|
T
|
S
|
S
|
Televisi
|
S
|
S
|
T
|
S
|
R
|
S
|
Obyek
Tiga Dimensi
|
R
|
T
|
R
|
R
|
R
|
R
|
Rekaman
Audio
|
S
|
R
|
R
|
S
|
R
|
S
|
Programmed
Instruction
|
S
|
S
|
S
|
T
|
R
|
S
|
Demonstrasi
|
R
|
S
|
R
|
T
|
S
|
S
|
Buku
teks tercetak
|
S
|
R
|
S
|
S
|
R
|
S
|
Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi
1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi
Kriteria yang paling utama
dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi
peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat
untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi
bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran
bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi
(komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik;
ketersediaan; dan mutu teknis.
1.9
Fungsi dari Media Pembelajaran
Media
memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
- Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
- Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak
1.10 Kelebihan dan Kekurangan Media
Pembelajaran
a. Kelebihan
Media Pembelajaran
Banyak sekali kelebihan media pembelajaran seperti
yang ada pada fungsi dan kegunaan media pembelajaran masing-masing. Kelebihan
yang utama terhadap penggunaan media pembelajaran, proses pembelajaran menjadi
lebih efektif dan efisien.
b. Kekurangan Media Pembelajaran
Dengan adanya Media Pembelajaran, hal yang terlihat adalah dampak
positif. Tidak ada, kekurangan, hanya saja mungkin untuk media pembelajaran
yang sulit diperoleh membutuhkan usaha yang keras seperti adanya hal yang harus
diperjuangkan misalnya harus mencari dana yang lebih untuk membeli suatu media
pembelajaran yang ingin digunakan .
2. LKS sebagai Media Pembelajaran
a. Penggunaan LKS
Lembar
Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa yang mudahnya disingkat dan disebut
dengan LKS merupakan salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dan diterapkan
dalam pembelajaran. LKS merupakan alat
bantu untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Melalui LKS ini akan memudahkan guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran dan mengefektifkan waktu, serta akan menimbulkan interaksi
antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Banyak sekali guru yang
memilih untuk menggunakan LKS dalam pembelajaran yang akan dilakukan. LKS
banyak dipilih karena cukup mampu untuk menyajikan materi pelajaran yang hendak
disampaikan dan disertai pula dengan latihan dan evaluasi yang cukup banyak.
Dalam Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan metode SQ3R memuat apa-apa saja atau
instruksi yang harus dilakukan oleh siswa. Dilengkapi juga dengan isi materi
dan evaluasi pembelajaran, ini membuat LKS bisa dijadikan bahan ajar, sumber
belajar, hingga untuk evaluasi pembelajaran. Dilihat dari apa yang terkandung
dalam LKS maka dapat dibilang bahwa LKS sudah cukup lengkap dan dapat dipilih
untuk digunakan dalam pembelajaran.
Guru
yang memilih untuk menggunakan LKS dalam pembelajaran apalagi yang menyusun
sendiri perlu memperhatikan banyak hal. Pemilihan LKS ini harus sesuai dengan
fungsi dan tujuan penyusunan dan pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS). Prastowo
(2013: 205) menyebutkan bahwa fungsi penyusunan dan penggunaan Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) dalam pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:
a.
Sebagai
bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan
peserta didik.
b.
Sebagai
bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan.
Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih
c.
Memudahkan
pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik Prastowo (2013: 206)
Sedangkan tujuan penyusunan dan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)
untuk pembelajaran secara adalah sebagai berikut:
a.
Menyajikan
bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang
diberikan.
b.
Menyajikan
tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang
diberikan Melatih kemandirian belajar peserta didik
c.
Memudahkan
pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik .
Penggunaan
LKS dalam pembelajaran biasanya tidak berdiri sendiri atau tidak menjadi bahan
ajar utama dan satu-satunya untuk pembelajaran sebuah materi. Guru biasanya
mengkombinasikan dengan penggunaan buku paket atau buku teks pelajaran agar
semakin sempurna. Tak jarang pula ditambahkan dengan penggunaan media
pembelajaran yang interaktif sehingga siswa dapat mempelajari pelajaran dengan
menggunakan LKS dengan lebih mudah dan cepat memahami apa yang dipelajari.
Seperti yang disebutkan
sebelumnya bahwa LKS memiliki fungsi dan tujuan yang khusus jika digunakan
dalam pembelajaran. Fungsi dan tujuan LKS ini sangat perlu untuk diperhatikan
agar Lembar Kerja Siswa tidak sembarangan digunakan, dapat diterapkan dalam
pembelajaran seperti fungsi dan tujuan LKS ketika disusun. Fungsi dan tujuan
lembar kerja siswa ini sangat membantu guru dan siswa agar dapat menggunakan
LKS secara tepat dan mudah dalam pelaksanaan penerapan LKS dalam pembelajaran.
Penggunaan
media LKS ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran,
hal ini seperti yang dikemukakan oleh Arsyad (2005) antara lain yaitu :
1. Memperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga proses belajar semakin lancar dan dapat meningkatkan
hasil belajar.
2. Meningkatkan motivasi siswa
dengan mengarahkan perhatian siswa, sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri
sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan
indera, ruang, dan waktu.
4. Siswa akan mendapatkan
pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa dan memungkinkan terjadi-nya
interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya itu melalui LKS,
diharapkan siswa dapat termotivasi dalam mem-pelajari konsep-konsep kimia
khususnya pada materi larutan penyangga.
b. LKS sebagai Media Pembelajaran
LKS dapat dikatakan sangat efisien dalam proses pembelajaran, karena LKS mampu membuat siswa menjadi lebih
termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran. LKS banyak menyajikan pendalaman materi dengan adanya evaluasi
dari soal-soal yang ada didalamnya. Dibandingkan dengan buku-buku lainnya. LKS
ini lah yang mampu membuat siswa memberikan responnya terhadap stimulus yang
telah diberikan selama proses pembelajaran. Responnya pun dapat diamati dan
diukur melalui jawaban-jawaban terhadap evaluasi, dan berbagai bentuk latihan
yang ada di dalam buku LKS.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
1.1 Saran
Menulis LKS merupakan suatu keterampilan yang
harus dimiliki seorang calon guru, sehingga perlu bagi semua mahasiswa unuk
dapat menguasainya. Pada pembuatan makalah ini, penulis memiliki berbagai
kesulitan yaiu kurangnya buku referensi yang dapat menunjang isi dari makalah
ini. sehingga perlu agar nantinya mata kuliah ini bisa memiliki buku teks
sendiri yang menunjang dalam pembelajaran menulis LKS.
1.2 Simpulan
LKS
sebagai salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan guru. LKS sering
didampingi dengan buku paket dan buku teks lainnya. Hal ini dilakukan agar
pencapaian dalam proses pembelajaran semakin sempurna. LKS
ialah lembar kerja yang berisi informasi dan perintah/instruksi dari guru
kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja,
praktik, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan.
Lembar Kegiatan Siswa adalah suatu media yang berupa lembar kegiatan yang
membuat petunjuk, materi ajar dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk
menemukan suatu fakta, ataupun konsep.
LKS
menjadi sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar.
Sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru. LKS
mengubah pembelajaran dari Teacher Centered menjadi Student Centered
sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep materi pun dapat tersampaikan.
Dengan pengunaan LKS yang tepat dan baik,
dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajartpsekarang.blogspot.co.id/p/media-lks-lembar-kerja-siswa.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2017
http://iierrrr.blogspot.com/2012/05/pembuatan-lks-lembar-kerja-siswa.html. Diakses pada tanggal 26 Februari 2017
www.Kajianteori.com/2014/02/pengertian-lks-lembar-kegiatan-siswa.html. Diakses pada tanggal 23 Februari 2017
Kiteklik.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-dan-manfaat-lks.html.
Diakses pada tanggal 25 Februari 2017
https://taufikhidayat93.blogspot.co.id/2016/03/cara-menyusun-lembar-kerja-siswa.html. Diakses pada tanggal 26 Februari 2017
http://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/bahan-ajar/fungsi-dan-tujuan-penyusunan-dan-penggunaan-lembar-kegiatan-siswa. Diakses pada tanggal 26 Februari 2017
http://menulis-lks-pbsi2013.blogspot.co.id/2016/02/hakikat-dan-fungsi-lks-serta-kelebihan.html. Diakses pada tanggal 25 Februari 2017
Assalamualaikum
BalasHapus