Senin, 06 Maret 2017

kel 1: LKS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN



Lembar Kerja Siswa Sebagai Media Pembelajaran
Mata Kuliah Menulis LKS
Logo_unlamDosen Pembimbing: Noor Cahaya, M.Pd.





Disusun Oleh Kelompok 1:
Eka Fauzia                  NIM A1B114014
Mulia                          NIM A1B114037
Nur Rahmah              NIM A1B114090
Rosmiati                     NIM A1B114050
Siti Aisyah M.           NIM A1B114054
Siti Fatimah                NIM A1B114098
Super Sumanto S.      NIM A1B114059
Vila Eldiana D.S.      NIM A1B114060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
BANJARMASIN
FEBRUARI 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Karakteristik Kurikulum 2013 dan Penulisan Buku Teks. Kami berterima kasih kepada Ibu Noor Cahaya, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Menulis LKS yang telah memberikan bimbingan dalam mengerjakan tugas ini.
           Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran, demi perbaikan makalah ini, agar nantinya makalah ini lebih baik lagi untuk di masa yang akan datang.
           Harapan penulis, makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya terutama bagi mahasiswa/mahasiswi calon guru. Akhirnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam pembuatan makalah ini.
                                                              

Banjarmasin, 26 Februari 2017
Penulis,

Kelompok 1

1.       
                                                     DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Lembar Kerja Siswa...................................................................................... 2
1.2 Karakteristik Lembar Kerja Siswa.................................................................................. 3
1.3 Peran dan Fungsi LKS.................................................................................................... 3
1.4 Jenis-jenis LKS............................................................................................................... 4
1.5 Kelebihan dan Kekurangan LKS.................................................................................... 6
1.6 Sistematika LKS............................................................................................................. 7
1.7 Pengertian Media Pembelajaran...................................................................................... 9
1.8 Berbagai Jenis Media Pembelajaran............................................................................... 10
1.9  Fungsi dari Media Pembelajaran................................................................................... 11
1.10 Kelebihan dan kekurangan media pembelajaran.......................................................... 12
1.11 LKS sebagai Media Pembelajaran............................................................................... 12

BAB III PENUTUP

1.1 Saran.............................................................................................................................. 15
1.2 Simpulan........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 16




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembar Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan salah satu bahan ajar yang sering diterapkan dalam proses pembelajaran. Banyak guru yang memilih untuk menggunakan LKS dalam pembelajaran yang akan dilakukan.  Ini karena LKS dikatakan cukup mampu mengefektifkan proses pembelajaran. LKS menyajikan materi pelajaran yang hendak disampaikan dan disertai pula dengan latihan dan evaluasi yang cukup banyak.
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar. Oleh karena itu penulis disini akan menjelaskan bagaimana peran LKS sebagi media pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan LKS ?
2.      Apa yang dimaksud dengan Media Pembelajaran ?
3.      Bagaimana LKS sebagai Media Pembelajaran ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini agar dapat mengetahui tentang:
1.      Pengertian tentang LKS.
2.      Mengetahui tentang Media Pembelajaran.
3.      Mengetahui LKS sebagai Media Pembelajaran.



       
BAB II
 PEMBAHASAN

1.1 Pengertian LKS ( Lembar Kegiatan Siswa )

LKS ( Lembar Kegiatan Siswa ) menurut Indrianto dalam Alan (2012) adalah lembar kerja siswa yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang mencerminkan keterampilan proses agar siswa memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang perlu dikuasainya. LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kaitannya dengan kompetensi yang akan dicapai (Depdiknas dalam Alan, 2012).              

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas yang di dalamnya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen dan demonstrasi (Trianto, 2007:73).

LKS merupakan materi ajar yang dikemas sedemikian rupa agar siswa dapat mempelajari materi tersebut secara mandiri (Sutanto, 2009:1). Pengertian LKS dikemukakan oleh Badjo (1993:8) yaitu LKS ialah lembar kerja yang berisi informasi dan perintah/instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktik, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan.

Hidayah (2008:7) menjelaskan bahwa LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Sedangkan isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki materi (matematika), dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efesien dan efektif.

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar.

Penggunaan LKS sebagai alat bantu pengajaran akan dapat mengaktifkan siswa. Dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Tim Instruktur Pemantapan Kerja Guru (PKG) dalam Sudati (2003:11), menyatakan secara tegas “Salah satu cara membuat siswa aktif adalah dengan menggunakan LKS”.

Berdasarkan uraian pengertian LKS di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Lembar Kegiatan Siswa adalah suatu media yang berupa lembar kegiatan yang membuat petunjuk, materi ajar dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menemukan suatu fakta, ataupun konsep. LKS mengubah pembelajaran dari Teacher Centered menjadi Student Centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep materi pun dapat tersampaikan.

1.2 Karakteristik LKS

a.    Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
b.    Terdapat soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegiatan seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
c.    Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.

Karakteristik LKS yang baik, menurut Sungkono (2009) adalah, sebagai berikut:
a.    LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegiatan seperti percobaan yang harus siswa lakukan.
b.    Merupakan bahan ajar cetak.
c.    Materi  yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi sudah mencangkup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh siswa.
d.   Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dan lain-lain.

1.3 Peran dan Fungsi LKS

Peran LKS dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Selain itu dapat membantu guru untuk mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri. LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses dan dapat mengoptimalkan hasil belajar.

Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada siswa.penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah (Dhari dan Haryono, 1988). 


Fungsi LKS antara lain:

a.       Untuk latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar kerja seperti ini sering digunakan untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas latihan.
b.      Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)
      Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan penyelesaian soal aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembaran kerja ini dapat digunakan sebagai pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan itu.
c.       Untuk kegiatan penelitian
      Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis data tersebut. Misalnya dalam penelitian statistika.
d.      Untuk penemuan
      Dalam lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang sederhana.
e.       Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka
      Penggunaan lembaran kerja siswa ini mengikut sertakan sejumlah siswa dalam penelitian dalam suatu bidang tertentu.


1.4 Jenis-jenis Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai Bahan Ajar
Dapat diakui memang Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dapat digunakan dan diterapkan pada pembelajaran sebagai bahan ajar dengan baik. Dalam lembar kerja siswa dapat memuat secara lengkap apa-apa saja yang dibutuhkan dalam pembelajaran, terutama adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa. Lembar kegiatan siswa yang berisi langkah-langkah dan apa-apa saja yang harus dilakukan siswa menuntut siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, dengan penggunaan lembar kerja siswa (LKS) yang benar siswa tentu lebih mampu memahami apa yang sedang dipelajari karena siswa secara aktif melakukan pembelajaran mengenai suatu materi.
Termasuk didalam lembar kerja siswa (LKS) adalah pembahasan materi pelajaran secara lengkap dan menyeluruh juga dilengkapi dengan latihan dan evaluasi. Dengan adanya pembahasan materi pelajaran tersebut, siswa dan guru juga dapat menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai sumber belajar sekaligus alat evaluasi pembelajaran. Lembar kegiatan siswa (LKS) dapat diterapkan pada pembelajaran dengan metode SQ3R dan biasanya dikombinasikan dengan sumber belajar lain misalnya buku teks pelajaran serta juga media pembelajaran yang mendukung.
Lembar kerja siswa (LKS) memiliki fungsi dan tujuan penggunaan tertentu. Juga lembar kerja siswa dapat dirancang dalam berbagai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan terhadap pembelajaran. Bentuk dari lembar kegiatan siswa pada materi satu dapat berbeda dengan materi lainnya, hal ini menunjukkan bahwa lembar kegiatan siswa (LKS) dapat disesuaikan menurut kebutuhan pembelajaran. LKS dapat dibentuk dan disesuaikan menurut bagaimana penyajian materi dalam pembelajaran. Guru dapat membuat dan menyusun sendiri bentuk lembar kegiatan siswa yang diperlukan atau menggunakan LKS yang banyak dijual, namun tentunya bentuk LKS yang dibuat oleh guru sendiri yang lebih tepat untuk digunakan karena guru yang lebih mengerti siswa dan pembelajaran yang akan dilakukan.
Prastowo (2012: 209-211) menjabarkan berbagai bentuk dari lembar kerja siswa (LKS). Macam-macam bentuk LKS tersebut antara lain:
1.        LKS yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep
Bentuk lembar kegiatan siswa (LKS ) ini dirancang menurut prinsip konstruktivisme dimana siswa secara aktif dalam pembelajaran untuk mengkonstruksi berbagai macam konsep yang berkaitan dengan materi. Melalui lembar kerja siswa (LKS) siswa ditunjukkan langkah demi langkah apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran meliputi melakukan mengamati dan menganalisis terhadap konsep dan materi yang disajikan.
2.        LKS Membantu Peserta Didik Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang Telah Ditemukan
                  Bentuk lembar kegiatan (LKS) jenis ini mengutamakan agar materi yang telah dipelajari siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. LKS ini sangat tepat digunakan sebagai bahan ajar tentang pendidikan moral dimana siswa akan lebih memahami pentingnya materi yang telah dipelajari dan bermanfaat bagi kehidupan yang dijalani. Penting bagi guru untuk terus melakukan pengawasan terhadap bagaimana siswa mampu menerapkan materi yang dipelajari dalam keseharian biasanya LKS dilengkapi dengan laporan kegiatan siswa.
3.        Lembar Kegiatan Siswa ini bertujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar yang dilakukan siswa.

LKS menunjukkan siswa agar dapat belajar dengan benar sesuai dengat-urutan materi sehingga peserta didik dapat mempelajari materi dengan baik. LKS juga berisi pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam sumber belajar yang digunakan sehingga peserta didik harus mempelajari sumber belajar agar menguasai materi. LKS jenis ini juga sangat cocok untuk keperluan umum.

4.        LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS untuk penguatan ini berisi materi-materi yang bersifat sebagai pendalaman atau tambahan dari materi utama. Dengan menggunakan LKS ini peserta didik atau siswa tentu akan lebih memahami dan mengerti materi yang dipelajari, siswa jga mendapatkan materi dan pengetahuan ekstra disamping materi yang telah dipelajari, siswa juga mendapatkan materi pengetahuan ekstra disamping materi yang telah dipelajari. Lembar kegiatan siswa (LKS) ini sangat cocok diterapkan pada materi pengayaan.

5.        LKS sebagai Petunjuk Praktikum

Dapat dituangkan dalam lembar kegiatan siswa (LKS). LKS jenis ini tentu berisi apa-apa saja atau langkah-langkah dalam melakukan sebuah praktikum. Semua praktikum dapat dikumpulkan dalam sebuah lembar kegiatan siswa kegiatan siswa ( LKS ) jadi dalam sebuah lembar kegiatan siswa (LKS), jadi dalam satu bendel LKS dapat berisi beberapa petunjuk praktikum sekaligus. Guru akan lebih mudah menyajikan materi praktikum melalui LKS dan siswa juga lebih mudah menemukan apa yang dipelajari dari praktikum bahkan mencari korelasi antara praktikum satu dengan lainnya.

1.5 Kelebihan & Kekurangan LKS

1.      Kelebihan LKS

Menurut Indawati (1999), kelebihan LKS sebagai berikut :
a. Menjadikan siswa lebih aktif karena harus mengajarkan LKS berdasarkan ketentuan yang ada.
b.  Menuntun siswa untuk mencapai tujuan instruksional khusus sesuai yang digariskan dalam GBPP.
c.  Situasi siswa lebih demokratis sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar.
d. Melatih dan mengembangkan cara belajar siswa untuk dapat belajar secara mandiri.
e.  Guru dapat mengetahui sejauh mana pencapaian siswa dalam suatu pokok bahasan, melalui LKS yang telah dikerjakan oleh siswa.



2.    Kekurangan LKS
Menurut Indawati (1999), kekurangan LKS sebagai berikut :
a.   Siswa yang kurang kreatif akan tertinggal dari siswa yang lebih kreatif.
b.   Guru yang kurang kreatif dalam membuat lembar kerja siswa akan mengalami kesulitan.

1.6    Sistematika LKS
Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
      Judul, mata pelajaran, semester, tempat
      Petunjuk belajar
      Kompetensi yang akan dicapai
      Indikator
      Informasi pendukung
      Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
      Penilaian

Langkah-langkah menyusun LKS adalah sebagai berikut.

1.      Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar LKS.
2.      Menyusun peta kebutuhan LKS.
3.      Menentukan judul-judul LKS.
4.      Penulisan LKS.
a.  Rumusan kompetensi dasar LKS diturunkan dari buku pedoman khusus  pengembangan silabus.
b.  Menentukan alat penilaian.
  c.  Menyusun materi. (Abadi, Hartono, Junaedi, 2005 dalam Rahmawati, 2006:25).

Sedangkan jika dilihat dari  formatnya, LKS memuat paling tidak 8 unsur, yaitu : Judul, Kompetensi Dasar yang akan dicapai, Waktu penyelesaian, Peralatan/bahan yang diperlukan untuk penyelesaian tugas, Informasi singkat, Langkah kerja, Tugas yang harus dilakukan dan, Laporan yang harus dikerjakan.

Langkah-langkah penyusunan Lembar kegiatan siswa (LKS) menurut Diknas antara lain: Melakukan Analisis Kurikulum, Menyusun Peta kebutuhan LKS, Menentukan Judul, Penulisan LKS, (Merumuskan Kompetensi dasar, Menentukan alat penilaian, Menyusun Materi, Memperhatikan Sruktur bahan ajar).


Desain Pengembangan dan langkah-langkah pengembangannya antara lain :

1.   Menentukan Desain Pengembangan LKS
      Adapun batasan umum yang dapat kita jadikan pedoman pada saat menentukan desain LKS adalah sebagai berikut : Ukuran, Kepadatan Halaman, Penomoran, dan Kejelasan.

2.   Langkah-langkah Pengembangan LKS
a. Menentukan Tujuan Pelajaran yang akan Di-breakdown dalam LKS
b. Pengumpulan Materi
c. Penyusunan Elemen atau unsur-unsur

Ada dua macam lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah.

1.      Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.

Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaiakn pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.

2.       Lembar Kerja Siswa Berstruktur.

  Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. (Indrianto, 1998:14-17).

Rumaharto (dalam Hartati, 2002:22) menyebutkan bahwa LKS yang baik harus memenuhi persyaratan konstruksi dan didaktik. Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna LKS yaitu peserta didik sedangkan syarat didaktif artinya bahwa LKS tersebut haruslah memenuhi asas-asas yang efektif

Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap penanaman konsep (tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pemanfaatan lembar kerja pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya yaitu penanaman konsep (TIM PPPG Matematika dalam Rahmawati, 2006:27).

1.7   Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.  Dalam Proses belajar mengajar di kelas, Media berarti sebagai sarana yang berfungsi menyalurkan pengetahuan dari Guru kepada peserta didik. Kelancaran Aplikasi Model Pembelajaran sedikit banyak ditentukan pula oleh Media Pembelajaran yang digunakan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian  hipotesa. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.


1.8 Jenis-jenis Media belajar

Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
  1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
  2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
  3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), LCD Proyektor dan sejenisnya
  4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
  5. Study Tour Media : Pembelajaran langsung ke obyek atau tempat study seperti Museum, Candi, dll.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.


Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Jenis Media
1
2
3
4
5
6
Gambar Diam
S
T
S
S
R
R
Gambar Hidup
S
T
T
T
S
S
Televisi
S
S
T
S
R
S
Obyek Tiga Dimensi
R
T
R
R
R
R
Rekaman Audio
S
R
R
S
R
S
Programmed Instruction
S
S
S
T
R
S
Demonstrasi
R
S
R
T
S
S
Buku teks tercetak
S
R
S
S
R
S
Keterangan :
R = Rendah S = Sedang T= Tinggi

1 = Belajar Informasi faktual
2 = Belajar pengenalan visual
3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan
4 = Prosedur belajar
5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.


1.9 Fungsi dari Media Pembelajaran

Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
  1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
  2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
  3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
  4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
  5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
  6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
  7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
  8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak

1.10 Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran
         a. Kelebihan Media Pembelajaran
                Banyak sekali kelebihan media pembelajaran seperti yang ada pada fungsi dan kegunaan media pembelajaran masing-masing. Kelebihan yang utama terhadap penggunaan media pembelajaran, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
         b. Kekurangan Media Pembelajaran
       Dengan adanya Media Pembelajaran, hal yang terlihat adalah dampak positif. Tidak ada, kekurangan, hanya saja mungkin untuk media pembelajaran yang sulit diperoleh membutuhkan usaha yang keras seperti adanya hal yang harus diperjuangkan misalnya harus mencari dana yang lebih untuk membeli suatu media pembelajaran yang ingin digunakan .

2. LKS sebagai Media Pembelajaran

a.  Penggunaan LKS

Lembar Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa yang mudahnya disingkat dan disebut dengan LKS merupakan salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dan diterapkan dalam pembelajaran.  LKS merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Melalui LKS ini akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan mengefektifkan waktu, serta akan menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Banyak sekali guru yang memilih untuk menggunakan LKS dalam pembelajaran yang akan dilakukan. LKS banyak dipilih karena cukup mampu untuk menyajikan materi pelajaran yang hendak disampaikan dan disertai pula dengan latihan dan evaluasi yang cukup banyak.

            Dalam Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan metode SQ3R memuat apa-apa saja atau instruksi yang harus dilakukan oleh siswa. Dilengkapi juga dengan isi materi dan evaluasi pembelajaran, ini membuat LKS bisa dijadikan bahan ajar, sumber belajar, hingga untuk evaluasi pembelajaran. Dilihat dari apa yang terkandung dalam LKS maka dapat dibilang bahwa LKS sudah cukup lengkap dan dapat dipilih untuk digunakan dalam pembelajaran.
       Guru yang memilih untuk menggunakan LKS dalam pembelajaran apalagi yang menyusun sendiri perlu memperhatikan banyak hal. Pemilihan LKS ini harus sesuai dengan fungsi dan tujuan penyusunan dan pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS). Prastowo (2013: 205) menyebutkan bahwa fungsi penyusunan dan penggunaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam pembelajaran secara umum adalah sebagai berikut:
a.         Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik.
b.        Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih
c.         Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik Prastowo (2013: 206)
      Sedangkan tujuan penyusunan dan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk pembelajaran secara adalah sebagai berikut:
a.      Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.
b.      Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan Melatih kemandirian belajar peserta didik
c.      Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik .
            Penggunaan LKS dalam pembelajaran biasanya tidak berdiri sendiri atau tidak menjadi bahan ajar utama dan satu-satunya untuk pembelajaran sebuah materi. Guru biasanya mengkombinasikan dengan penggunaan buku paket atau buku teks pelajaran agar semakin sempurna. Tak jarang pula ditambahkan dengan penggunaan media pembelajaran yang interaktif sehingga siswa dapat mempelajari pelajaran dengan menggunakan LKS dengan lebih mudah dan cepat memahami apa yang dipelajari.
            Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa LKS memiliki fungsi dan tujuan yang khusus jika digunakan dalam pembelajaran. Fungsi dan tujuan LKS ini sangat perlu untuk diperhatikan agar Lembar Kerja Siswa tidak sembarangan digunakan, dapat diterapkan dalam pembelajaran seperti fungsi dan tujuan LKS ketika disusun. Fungsi dan tujuan lembar kerja siswa ini sangat membantu guru dan siswa agar dapat menggunakan LKS secara tepat dan mudah dalam pelaksanaan penerapan LKS dalam pembelajaran.

            Penggunaan media LKS ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Arsyad (2005) antara lain yaitu :

1.    Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses belajar semakin lancar dan dapat meningkatkan hasil belajar.
2.    Meningkatkan motivasi siswa dengan mengarahkan perhatian siswa, sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.     Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4.    Siswa akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa dan memungkinkan terjadi-nya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar. Tidak hanya itu melalui LKS, diharapkan siswa dapat termotivasi dalam mem-pelajari konsep-konsep kimia khususnya pada materi larutan penyangga.
b.      LKS sebagai Media Pembelajaran
       LKS dapat dikatakan  sangat efisien  dalam proses pembelajaran,  karena LKS mampu membuat siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam proses pembelajaran. LKS banyak  menyajikan pendalaman materi dengan adanya evaluasi dari soal-soal yang ada didalamnya. Dibandingkan dengan buku-buku lainnya. LKS ini lah yang mampu membuat siswa memberikan responnya terhadap stimulus yang telah diberikan selama proses pembelajaran. Responnya pun dapat diamati dan diukur melalui jawaban-jawaban terhadap evaluasi, dan berbagai bentuk latihan yang ada di dalam buku LKS.



















BAB III
PENUTUP

1.1 Saran
Menulis LKS merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki seorang calon guru, sehingga perlu bagi semua mahasiswa unuk dapat menguasainya. Pada pembuatan makalah ini, penulis memiliki berbagai kesulitan yaiu kurangnya buku referensi yang dapat menunjang isi dari makalah ini. sehingga perlu agar nantinya mata kuliah ini bisa memiliki buku teks sendiri yang menunjang dalam pembelajaran menulis LKS.
1.2 Simpulan
 LKS sebagai salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan guru. LKS sering didampingi dengan buku paket dan buku teks lainnya. Hal ini dilakukan agar pencapaian dalam proses pembelajaran semakin sempurna. LKS ialah lembar kerja yang berisi informasi dan perintah/instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktik, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan. Lembar Kegiatan Siswa adalah suatu media yang berupa lembar kegiatan yang membuat petunjuk, materi ajar dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menemukan suatu fakta, ataupun konsep.
LKS menjadi sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan guru. LKS mengubah pembelajaran dari Teacher Centered menjadi Student Centered sehingga pembelajaran menjadi efektif dan konsep materi pun dapat tersampaikan. Dengan pengunaan LKS yang tepat dan baik,  dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam peningkatan prestasi belajar siswa.









DAFTAR PUSTAKA



http://diglib.unila.ac.id/1753/8/BABII. Diakses pada tanggal 25 Februari 2017


Kiteklik.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-dan-manfaat-lks.html. Diakses pada tanggal 25 Februari 2017


http://ilmu-pendidikan.net/pembelajaran/bahan-ajar/fungsi-dan-tujuan-penyusunan-dan-penggunaan-lembar-kegiatan-siswa. Diakses pada tanggal 26 Februari 2017

http://menulis-lks-pbsi2013.blogspot.co.id/2016/02/hakikat-dan-fungsi-lks-serta-kelebihan.html. Diakses pada tanggal 25 Februari 2017



1 komentar: