Senin, 13 Maret 2017

kel 3: Pengembangan evaluasi pembelajaran dalam LKS



PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM LKS
Dosen Pembimbing : Noor Cahaya, M.Pd.
                                                  Mata Kuliah : Menulis LKS


Logo_unlam

                                                  Disusun oleh Kelompok 3

Ayunia Maulita (A1B114008)
Citra Wati (A1B114010)
Eka Anggriani (A1B114013)
Fahmi (A1B114103)
Fahriah (A1B114018)
Mahmuda (A1B114074)
Mariana (A1B114075)
Norhidayatullah (A1B114059)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2017



DAFTAR ISI

DAFTAR  ISI............................................................................................................................... i
KATAPENGANTAR................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.................................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah Tujuan................................................................................................. 1
1.3   Penulisan............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian.............................................................................................................................
2.2 Evaluasi.................................................................................................................................
2.3 Pengembangan Evaluasi Pembelajaran dalam LKS........................................................

BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan...............................................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................












KATA PENGANTAR

      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang, Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Dalam LKS meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Noor Cahaya, M.Pd selaku dosen mata kuliah Menulis LKS yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
      Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya terutama bagi mahasiswa/mahasiswi calon guru. Selain itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk makalah yang telah kami buat ini agar lebih baik lagi di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam pembuatan makalah ini.
                                                         

Banjarmasin, 12 Maret 2017

Penulis,

Kelompok 3





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi merupakan salah satu rangkaian yang harus dilaksanakan dalam suatu kegiatan, untuk mengetahui sejauh mana rencana suatu kegiatan telah tercapai, sehingga bisa menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya. Begitu juga dalam proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran merupakan bagian dari rangkaian proses pembelajaran, sebagaimana Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Evaluasi pembelajaran atau biasa disebut penilaian, adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Dalam pelaksanaannya, evaluasi perlu direncanakan secara matang dengan mengembangkan instrumen sesuai dengan indikator pada setiap Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar.
Pengembangan evaluasi pembelajaran merupakan hal yang penting untuk dilakukan dalam proses pembelajaran, karena perkembangan ilmupendidikan telah mensyaratkan tercakupnya tiga ranah dalam proses pembelajaran, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Tiga ranah ini, tidak semuanya bisa diukur dengan satu teknik penilaian saja, tetapi harus melibatkan berbagai teknik penilaian yang berbeda-beda. Karena itu guru dituntut untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan evaluasi pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah ini, penulis mengembangkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
2.      Bagaimana kah pengembangan evaluasi pembelajaran dalam LKS?


1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian evaluasi.
2.      Untuk mengetahui bagaimana pengembangan evaluasi pembelajaran dalam LKS.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi
Secara bahasa, evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, yang berarti tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu. Secara terminologi, evaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan situasi,melalui kriteria tertentu  untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan dalam penyusunan nilai dalam rangka membuat keputusan. Menurut Suchman yang dikutip oleh Suharismi Arikunto, evaluasi merupakan sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, evaluasi merupakan kegiatan yang mengandung unsur menentukan hasil suatu kegiatan melalui kriteria tertentu, untuk mendukung tercapainya tujuan, serta sebagai informasi yang akan digunakan dalam penyusunan nilai serta membuat keputusan.

1.      Fungsi Evaluasi
          Kedudukan evaluasi sangat strategis, karena hasil dari evaluasi dapat dijadikan input untuk perbaikan suatu kegiatan. Dengan demikian evaluasi memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk mengetahui pencapaian tujuan yang telah direncanakan; sebagai umpan balik bagi kegiatan selanjutnya; untuk menentukan strategi penanganan terhadap kesulitan dalam pencapaian tujuan; untuk bahan penelitian terhadap latar belakang kesulitan dalam pencapaian tujuan.

2. Metode Evaluasi
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 menggariskan bahwa:
(1) Penilaian hasil pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai
(2) Teknik penilaian tersebut dapat berupa tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok.
3. Alat Penilaian
        Secara garis besar, alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan nontes. Baik tes maupun nontes, keduanya dapat digunakan untuk mendapatkan informasi atau data-data penilaian tentang subjek yang dinilai.Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tes dan teknik bukan tes (nontes). Berikut ini, merupakan penjelasannya:
Teknik Tes
Tes ini ada yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ada tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan ada tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian.
Tes adalah suatu alat pengumpul data yang bersifat resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Namun tes juga dapat digunakan untuk menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotoris.
Ada dua jenis tes yang akan dibahas, yakni tes uraian atau tes essai dan tes objektif.
ü  Tes uraian (tes subjektif)
Secara umum, tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Bentuk tes uraian dibedakan menjadi tiga, yaitu:
-          Uraian bebas (free essay)
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa itu sendiri karena pertanyaannya bersifat umum.Kelemahan tes ini ialah guru sukar menilainya karena jawaban siswa bervariasi, sulit menentukan kriteria penilaian, sangat subjektif karena tergantung pada gurunya sebagai penilai.
-          Uraian terbatas
Dalam bentuk ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu. Pertanyaan sudah lebih spesifik pada objek tertentu.
-          Uraian berstruktur
Uraian berstruktur merupakan soal yang jawabannya berangkai antara soal pertama dengan soal berikutnya, sehinga jawaban di soal pertama akan mempengaruhi benar-salahnya jawaban di soal berikutnya. Data yang diajukan biasanya dalam bentuk angka, tabel, grafik, gambar, bagan, kasus, bacaan tertentu, diagram, dan lain-lain.
Kelebihan tes uraian:
1.         Mudah disiapkan dan disusun
2.        Tidak banyak memberikan kesempatan untuk berspekulasi atau menduga-duga
3.        Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus
4.        Member kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya sendiri
5.        Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diteskan.
Kelemahan-kelemahan tes uraian:
1.      Kadar validitas dan reabilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul dikuasai.
2.      Kurang mewakili seluruh bahan pelajaran karena soalnya hanya beberapa saja.
3.      Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur subjektif.
4.      Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai.
5.     Waktu untuk koreksinya lebih lama dan tidak dapat diwakilkan orang lain.



ü  Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Dalam penggunaan tes objektif jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes essay.
Macam-macam tes objektif:
1)    Tes benar-salah (true- false)
2)    Tes pilihan ganda (multiple choice test)
3)    Tes menjodohkan (matching test)
4)    Tes isian (completion test)
Kelebihan tes objektif:
1.      Lebih mewakili bahan ajar karena soalnya lebih banyak
2.      Lebih mudah dan cepat cara membacanya karena terdapat jawabannya sudah disediakan, tinggal memilih saja.
3.      Pemeriksaannya dapat diserahkan kepada orang lain.
4.      Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
Kelemahan tes objektif:
1.      Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes essai
2.      Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi
3.      Banyak kesempatan untuk main untung-untungan 
4.      Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka

Teknik Nontes
Hasil belajar dan proses tidak hanya dinilai oleh tes, tetapi juga dapat dinilai oleh alat-alat non tes atau bukan tes. Penggunaan non tes untuk menilai hasil dan proses belajar masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan penggunaan tes dalam menilai hasil dan proses belajar. Berikut ini penjelasan dari alat bukan tes atau nontes:
ü  Kuesioner
Kuesioner sering disebut juga angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi:
Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka ada:
-          Kusioner Langsung
-          Kuesioner Tidak Lansung
Ditinjau dari segi cara menjawab maka dibedakan atas:
-          Kuesioner Tertutup
-          Kuesioner Terbuka
ü  Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, dan perhatian yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Skala dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Skala Penilaian
Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalu pernyataan perilaku individu pada suatu titik kontinuum atau suatu katagori yang bermakna nilai.
2.      Skala Sikap
Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. Hasilnya berupa katagori sikap, yakni mendukung(positif), menolak(negatif), dan netral.
ü  Daftar Cocok (Cheklist)
Daftar cocok adalah deretan pernyataan(yang biasanya singkat-singkat) dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok(V) ditempat yang sudah disediakan.
ü  Observsi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada 3 jenis observasi yakni:
-          Observasi Langsung
-          Observasi Dengan Alat (Tidak Langsung)
-          Observasi Partisipasi
ü  Sosiometri
Sosiometri adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyesuaikan dirinya, terutama hubungan sosial siswa dengan teman sekelasnya. Sosiometri dapat dilakukan dengan cara menugaskan kepada semua siswa dikelas tersebut untuk memilih satu atau dua temannya yang paling dekat atau paling akrab. Usahakan dalam kesempatan memilih tersebut agar tidak ada siswa yang berusaha melakukan kompromi untuk saling memilih supaya pilihan tersebut bersifat netral, tidak diatur sebelumnya. Tuliskan nama pilihan tersebut pada kertas kecil, kemudian digulung dan dikumpulkan oleh guru. Setelah seluruhnya terkumpul, guru mengolahnya dengan dua cara. Cara pertama melukiskan alur-alur pilihan dari setiap siswa dalam bentuk sosiogram sehingga terlihat hubungan antar siswa berdasarkan pilihannya. Cara kedua adalah memberi skor kepada pilihan siswa.
ü  Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin.

2.2 Pengembangan Evaluasi Pembelajaran dalam LKS
              Pengembangan evaluasi pembelajaran dalam LKS tentunya akan berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh kurikulum yang dibuat oleh pemerintah selalu berganti-ganti. Penggantian kurikulum dilakukan dengan tujuan pengembangan, baik dalam hal pembelajaran serta tujuan pembelajaran. Sebuah LKS yang beredar di sekolah-sekolah yang digunakan sebagai bahan pembantu guru dalam hal mengevaluasi hasil belajar siswa tentu akan berbeda jika muatan materi serta bahan evaluasi dalam LKS mengikuti perkembangan kurikulum, jika kita lihat pada kurikulum KTSP dibandingkan dengan Kurikulum 2013 akan banyak terdapat perbedaan bukan hanya mengenai sajian bahan ajar yang dimuat dalam LKS, tetapi juga soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang dimuat biasanya hanya menyangkut materi saja, bisa dikatakan tidak berkembang. Berkaca pada tahapan perkembangan dalam evaluasi yang mencakup beberapa tes yang berkaitan dengan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut dikembangkan pada kurikulum 2013, yang mana soal-soal evaluasi siswa mengandung ketiga ranah tersebut dengan tujuan siswa dapat terbentuk kognitif, afektif, dan psikomotornya secara matang. Bukti sebuah perkembangan evaluasi dapat kita lihat dari sini. Bagaimana penyusunan materi atau bahan belajar dan soal-soal evaluasi pada LKS dari tahun ke tahun semakin berkembang. Tidak hanya itu bentuk-bentuk pengembangan evaluasi juga dapat dilihat pada tingkatan sekolah atau tingkatan kelas, missal bagaimana tingkat kesulitan serta penataan bahasa soal-soal evaluasi kelas VII dan kelas VIII.

Perbandingan soal-soal evaluasi pada LKS bahasa Indonesia kelas VII dan VIII kurikulum 2013
LKS bahasa Indonesia kelas VII
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jawaban yang benar!

1. Apakah yang di maksud dengan kegiatan wawancara?
Jawab:……………………………………..
4. Apa manfaat membaca buku riwayat hidup seorang tokoh yang terkenal atau berpengaruh?
Jawab:…………………………………..
2. Siapa sebenarnya yang di maksud tokoh idola itu?
Jawab:………………………………………
5. Dalam menulis puisi hendaknya memakai diksi yang tepat. Apa yang dimaksud diksi?
Jawab:………………………………….
3. Sebutkan paling tidak 5 hal yang harus diungkapkan ketika menceritakan tokoh idola!


LKS bahasa Indonesia kelas VIII
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1.   Sebutkan ciri-ciri laporan yang baik! Jawab:…………………………………………………………………………..
2.   Sebutkan manfaat pembuatan daftar pertanyaan wawancara!
Jawab:…………………………………………………………………………..
3.   Apa yang dimaksud dengan teknik membaca memindai?
Jawab:………………………………………………………………………….
4.   Buatlah tiga pertanyaan untuk mewawancarai seorang kepala desa! Pertanyaan tersebut mengacu pada kondisi masyarakat desa itu.
Jawab:………………………………………………………………………….
5.   Sebutkan cara menganalisis laporan!
Jawab:………………………………………………………………………….

Dari kedua perbandingan soal-soal diatas dapat kita lihat bagaimana pengembangan bahan soal-soal yang digunakan pada kelas VII dan VIII terlihat pada tingkat kesulitan yang dimuat oleh setiap soal, pada soal-soal kelas VII dapat kita lihat bahwa soal-soal hanya mengacu pada c1 (ingatan) dan c2 (pemahaman). Sedang pada soal-soal yang dimuat oleh kelas VIII mengacu pada c1 (ingatan), c2 (pemahaman), dan c3 (penerapan). Disinilah dapat dilihat bahwa soal-soal evaluasi pembelajaran pada LKS itu melakukan perkembangan. Ciri bahwa evaluasi pembelajaran pada LKS itu telah berkembang dapat dilihat pada soal-soal evaluasi yang dimuat berdasarka kurikulum yang berlaku, misalnya pada kurikulum 2013 yang mana kurikulum ini memuat soal-soal yang mengandung tiga ranah yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotor.














BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
evaluasi merupakan kegiatan yang mengandung unsur menentukan hasil suatu kegiatan melalui kriteria tertentu, untuk mendukung tercapainya tujuan, serta sebagai informasi yang akan digunakan dalam penyusunan nilai serta membuat keputusan. Dalam teknik evaluasi dapat dilakukan dengan tes ataupun nontes.
Pada perkembangan evaluasi pembelajaran dalam LKS hal ini disebabkan oleh kurikulum yang dibuat oleh pemerintah selalu berganti-ganti. Penggantian kurikulum dilakukan dengan tujuan pengembangan, baik dalam hal pembelajaran serta tujuan pembelajaran. Sebuah LKS yang beredar di sekolah-sekolah yang digunakan sebagai bahan pembantu guru dalam hal mengevaluasi hasil belajar siswa tentu akan berbeda jika muatan materi serta bahan evaluasi dalam LKS mengikuti perkembangan kurikulum, jika kita lihat pada kurikulum KTSP dibandingkan dengan Kurikulum 2013 akan banyak terdapat perbedaan bukan hanya mengenai sajian bahan ajar yang dimuat dalam LKS, tetapi juga soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang dimuat biasanya hanya menyangkut materi saja, bisa dikatakan tidak berkembang. Dengan demikian perkembangan evaluasi dalam LKS itu mengikuti perkembangan sistem pendidikan yang ada sekarang yaitu kurikulum 2013.
3.2 Saran
      Untuk pengembangan evaluasi pembelajaran dalam LKS,  seiring dengan selalu bergantinya kurikulum lebih baiknya jika pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam LKS tersebut lebih dikembangkan lagi. Dengan tujuan agar peserta didikmenjadi siswa yang aktif dan kreatif dengan kurikulum yang baru.



DAFTAR PUSTAKA
http://ervirahmadani22a.blogspot.co.id/2015/02/alat-penilaian-dalam-pembelajaran_7.html

21 komentar:

  1. Nama : Chendia Lufiandari
    NIM : A1B114009
    dari kelompok 2

    Salam. Dalam LKS umumnya ditampilkan evaluasi dengan menggunakan teknik tes. Bagaimana cara mengembangkan evaluasi dalam LKS dengan teknik nontes? Tolong berikan contohnya! Terima kasih.

    BalasHapus
  2. Salam, saya akan menjawab pertanyaan dari chendia, pengembangan lks dengan teknik nontes? Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa evaluasi menggunakan teknik non tes bisa berupa observasi maupun wawancara, dalam lks evaluasi dengan menggunakan teknik nontes di kembangkan berupa soal-soal berupa pengamatan dengan cara observasi langsung, dan bisa juga melakukan wawancara narasumber. Contoh konkretnya pada lks misal melakukan observasi ke sebuah objek yaitu pasar terapung, nah siswa diminta melakukan pengamatan, setelah mendapat hasil yang diingkan guru dapat meminta siswa menyampaikan hasil pengamatannya di depan kelas. Lebih tepatnya teknik non tes lebih mengacu pada aspek psikomotor. Terima kasih

    BalasHapus
  3. Nama: Dewi Herliani
    NIM : A1B114068
    Dari kelompok 6

    Salam. Saya mau bertanya dari segi mana guru menilai jika digunakan penilaian subjektif, kan di sana pasti jawaban siswa bermacam-macam, apakah Penilaiannya dari sikap siswa, panjang pendeknya jawaban atau lainnya?
    Terima kasih.

    BalasHapus
  4. salam saya akan menjawab pertanyaan Dewi Semua penilaian berasal dari guru pastinya setiap guru memiliki penilaian masing-masing, biasanya guru menilai secara objektif, namun jika dia menilai secara subjektif tentu guru tersebut memiliki kriteria penilaian tersendiri misal bagaimana karakter siswa tersebut (afektif) nya, namun bisa juga pengetahuan nya(kognitif)nya, namun jikaa menghbngkan dgn kurikulum 2013. Penilaian dilakukan melalui tiga aspek kognitif afektif dn psikomotor. Kesimpulannya peniiaian subjektif oleh guru dilakukan. karena tes subjektif ini lebih ke arah bagaimana siswa mengembangkan pikirannya guru dapat menilai siswa dengan cara melihat bagaimana dia mengembangkan daya pikirnya tersebut dengan catatan tidak melenceng dari materi yang di berbuikan, apabila siswa mampu mengembangkan dengan baik maka pembelajaran bisa dianggap berhasilSemua penilaian berasal dari guru pastinya setiap guru memiliki penilaian masing-masing, biasanya guru menilai secara objektif, namun jika dia menilai secara subjektif tentu guru tersebut memiliki kriteria penilaian tersendiri misal bagaimana karakter siswa tersebut (afektif) nya, namun bisa juga pengetahuan nya(kognitif)nya, namun jikaa menghbngkan dgn kurikulum 2013. Penilaian dilakukan melalui tiga aspek kognitif afektif dn psikomotor. Kesimpulannya peniiaian subjektif oleh guru dilakukan. karena tes subjektif ini lebih ke arah bagaimana siswa mengembangkan pikirannya guru dapat menilai siswa dengan cara melihat bagaimana dia mengembangkan daya pikirnya tersebut dengan catatan tidak melenceng dari materi yang di berbuikan, apabila siswa mampu mengembangkan dengan baik maka pembelajaran bisa dianggap berhasil

    BalasHapus
  5. Salam.
    Nama : Mona julia
    NIM : A1B114076
    KELOMPOK :2 (dua)
    Saya ingin bertanya apakah evaluasi turut menentukan keberhasilan dalam sebuah proses pembelajaran ??
    Terimakasih

    BalasHapus
  6. Saya akan menjawab pertanyaan dari Mona Julia.
    Iya. Karena melalui evaluasi orang akan mengetahui sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan pendidikan & pembelajaran. Dan melalui evaluasi juga kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta keberhasilan sebuah program.

    BalasHapus
  7. Salam.
    Nama : Purnama
    NIM : A1B114042
    Kelompok : 4 (Empat)
    Saya ingin bertanya, apa saja perbedaan yang terdapat pada evaluasi dalam buku LKS dengan Buku Teks? Kemudian, menurut kalian lebih akurat yang mana antara evaluasi dalam buku LKS dengan Buku Teks tersebut?
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam saya akan menjawab pertanyaan dari purnama, menurut kami evaluasi pada buku teks maupun lks tidak ada perbedaan hanya saja, di buku teks evaluasi dibuat lebih kompleks sebagaimana isi buku teks yang materinya cukup banyak, begitu juga dengan lks evaluasi yang dimuat pada sebuah lks tentunya juga akan mengikuti materi yang telah di jelaskannya hanya saja ruang lingkup materi yang menjadi acuan sangat sedikit sehingga memerlukan bantuan buku teks, jadi menurut kami buku teks maupun lks sama-sama memiliki evaluasi yang berpandangan pada kurikulum, seperti halnya kurikulum yang di jalankan saat ini yaitu kurikulum 2013

      Hapus
  8. Nur Rahmah
    NIM A1B114090
    Dari kelompok 1

    Salam. Bagaimana tanggapan Anda terhadap penerbit LKS yang tidak ada pengembangan terhadap soal-soal dalam LKS? Jelaskan menurut pendapat Anda

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam. Mungkin yang anda maksud adalah penulis LKS yang tidak ada pengembangannya dalam membuat soal-soal bukan penerbit.
      jadi tanggapan saya terhadap penulis tersebut cukup memprihatinkan. Karena seharusnya pembuatan soal-soal tersebut harus mengikuti kurikulum yang berlaku. jika soal-soal evaluasi itu tidak berkembang maka secara otomatis pemikiran-pemikiran siswa pun juga tidak berkembang.

      Hapus
  9. Salam. Nama saya Diana NIM A1B114069 ada dua jenis tes untuk mengevaluasi hasil belajar siswa yaitu tes essai dan objektif. Pendapat kalian dari dua jenis tes tersebut manakah yang lebih afektif, jelaskan!

    BalasHapus
  10. salam. Saya Mariana akan menjawab pertanyaan saudari Diana. menurut pendapat saya yang lebih efektif antara tes berupa essai atau objektif adalah tes essai. Alasannya karena tes essai itu lebih mengembangkan pemikiran dan kita dapat melihat sejauh mana siswa memahami pembelajaran tersebut serta mengecilkan kesempatan untuk mencontek satu sama lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam saya mahmuda ingin menambahkan jawaban dari saudari mariana, keefektifan sebuah tes dapat dilihat saat bagaimana tes tersebut digunakan, tes objektif maupun tes essai memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Jadi, diantara kedua tes tersebut dapat di gunakan untuk mengefektifkan pembelajaran jika kedua tes tersebut dapat dikombinasikan dengan baik.

      Hapus
  11. salam. saya Mariana akan menjawab pertanyaan dari saudari Purnama. menurut saya evaluasi pada buku teks dan LKS itu tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan. Dalam artian, kedua media media pembelajaran tersebut hampir sama saja satu sama lain, hanya saja dalam buku teks bentuk evaluasinya biasanya lebih bervariasi, tidak terpaku pada materi di dalam buku saja sehingga siswa dapat mengembangangkan pemikirannya. jika ditanya perihal keakuratan, maka pendapat saya adalah lebih akurat evaluasi pada buku teks.
    Oleh sebab itulah LKS hanya dijadikan sebagai pelengkap buku teks.

    BalasHapus
  12. Nama : Rieska Ananda
    NIM : A1B114095
    Kelompok 5
    "evaluasi merupakan kegiatan yang mengandung unsur menentukan hasil suatu kegiatan melalui kriteria tertentu" kriteria yang bagaimana kah makaud kalian ? tolong jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam, kami akan menjawab pertanyaan dari rieska ananda kriteria penilaian pada evaluasi menurut kami adalah melihat pada ranah taksonomi bloom yaitu kognitif, afektif, psikomotot.

      Hapus
  13. Nama : muhammad Firdaus
    NIM : A1B114080
    KEL 5
    Salam. Apakah metode evaluasi pada tiap jenjang sekolah itu berbeda ?. Jika ada perbedaan seperti apakah perbedaan itu. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam, kami akan menjawab pertanyaan dari M.Firdaus tentang apakah metode evaluasi pada setiap sekolah itu berbeda, jawabannya iya, karena pada sekolah terdapat bermacam-macam tingkatan, misal pada tingkat smp VII,VIII,IX.nah pastinya tingkat pengetahuan siswa juga berbeda untuk itu evaluasi yang diberikan juga berbeda-beda sesuai tingkatan pengetahuan siswa.

      Hapus
    2. salam, kami akan menjawab pertanyaan dari M.Firdaus tentang apakah metode evaluasi pada setiap sekolah itu berbeda, jawabannya iya, karena pada sekolah terdapat bermacam-macam tingkatan, misal pada tingkat smp VII,VIII,IX.nah pastinya tingkat pengetahuan siswa juga berbeda untuk itu evaluasi yang diberikan juga berbeda-beda sesuai tingkatan pengetahuan siswa.

      Hapus